TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang disebabkan klaster perkantoran di Jakarta.
Arief menjelaskan, sebanyak 15 kasus baru dari 49 kasus di Kota Tangerang berasal dari warga Kota Tangerang yang bekerja di Jakarta.
"Kasus perkantoran dilaporkan dari DKI Jakarta, jadi 15 dari DKI," kata dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Baca juga: Positif Covid-19, Pemilik Restoran di Bogor Meninggal, 7 Anggota Keluarganya Ikut Terpapar
Arief mengatakan, sisanya merupakan kontak erat dari mereka yang tertular di DKI Jakarta.
"Dia ke rumah (dari) kantor dia nularin," tutur Arief.
Akibat lonjakan kasus tersebut, Arief mengatakan, positifity rate Covid-19 di Kota tangerang meningkat.
Dari minggu lalu angka positifity rate Covid-19 di Kota Tangerang hanya 0,1 persen, kini menjadi 3,9 persen.
"Maka kewaspadaan kita harus meningkat," kata dia.
Baca juga: Daftar 25 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta
Saat ini kasus Covid-19 Kota Tangerang sudah mencapai 599 kasus.
Dari kasus tersebut terdapat 36 pasien meninggal dunia, 492 pasien sembuh dan 70 pasien masih dalam perawatan.
Sementara di Jakarta, kasus Covid-19 terus melonjak. Data pemerintah pusat Minggu kemarin, ada penambahan 377 kasus baru.
Dengan begitu, hingga Minggu kemarin, total kasus di DKI Jakarta sebanyak 22.144 kasus positif Covid-19.
Baca juga: Kata Anies, Klaster Covid-19 Perkantoran Jakarta Muncul karena Gencarnya Tes Swab
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa munculnya sejumlah klaster pasien Covid-19 perkantoran karena gencarnya uji swab PCR.
"Mengapa muncul klaster-klaster kantor? Karena begitu muncul satu kasus, langsung satu kantor diperiksa," ujarnya dalam rekaman yang disebarkan Humas Pemprov DKI Jakarta, Jumat (31/7/2020).
Anies mengklaim bahwa pihaknya langsung melakukan tracking di perusahaan apabila menemukan karyawan yang dinyatakan terinfeksi Corona.
Tujuannya, untuk menemukan pasien positif lainnya dan memisahkannya dari karyawan yang sehat. Sehingga dapat meminimalkan terjadinya penularan Covid-19.
"Itu sebabnya mengapa beberapa waktu ini muncul istilah klaster perkantoran. Karena begitu ditemukan satu orang positif, maka koleganya teman kerjanya langsung dilakukan pengetesan," kata Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.