DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Maryori menyampaikan bahwa pihaknya bakal memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat, sehubungan dengan dibukanya kembali layanan rawat inap pasien non-Covid-19.
Sebagai informasi, layanan itu telah dioperasikan kembali sejak 30 Juli 2020. Total ada 91 ranjang untuk pasien rawat inap selain Covid-19, dan 40 ranjang untuk pasien Covid-19.
"Dibatasi jumlah penunggunya (pasien rawat inap selain Covid-19). Itu pun hanya untuk pasien anak-anak, lansia, dan disabilitas, dan hanya boleh satu orang (penunggu). Pasien lain tidak boleh ditunggu," ujar Devi kepada wartawan pada Senin (3/8/2020).
Baca juga: RSUD Depok Kembali Buka Layanan Rawat Inap untuk Pasien Selain Covid-19
"Itu juga harus diperiksa terus suhu tubuhnya setiap hari dan jika ada tanda-tanda Covid-19, kami akan evaluasi dan suruh ganti penunggunya," tambahnya.
Masalah protokol kesehatan di RSUD Kota Depok sempat menjadi sorotan ketika lebih dari 20 perawat tertular virus corona pada Mei 2020 silam.
Insiden itu diduga terjadu akibat protokol yang kurang ketat dalam menangani pasien rawat jalan, sehingga beberapa layanan poli harus ditutup selama dua pekan.
Devi menjamin, setiap pasien yang datang ke RSUD Kota Depok akan melalui tahap penapisan (screening) yang lebih ketat kali ini.
Baca juga: UPDATE 2 Agustus di Depok: 25 Kasus Baru, Total 232 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
"Pasien kan lewat IGD dan poli. Kalau saat screening di IGD dan poli terindikasi Covid-19, dia langsung dimasukkan ke IGD Covid-19. Di IGD itu sendiri," ungkap dia.
"Kemudian ia dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu laboratorium, radiologi, lalu kami konsultasikan ke dokter setelah ada hasil-hasil tersebut," tambah Devi.
Di sisi lain, ia memastikan bahwa layanan pasien Covid-19 dan pasien berpenyakit lain bakal dipisah di dalam RSUD.
"Semuanya terpisah. Kalau dari IGD Covid-19 ke belakang (Gedung Kenanga RSUD Depok) ya via ambulans, jadi tidak bercampur. Kalau dia ke lantai 8 (lantai khusus pasien Covid-19), dia menggunakan lift khusus," jelas Devi.
"Ruang bersalin Covid-19 juga beda, setelah bersalin juga beda lagi, ada ruangan khusus," pungkasnya.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda di Depok.
Selama beberapa hari terakhir, tren kasus aktif (pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat) justru semakin menanjak.
Hingga data terbaru Minggu (2/8/2020) kemarin, masih ada 232 pasien positif Covid-19 yang saat ini dirawat.
Secara keseluruhan, Kota Depok menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak se-Jawa Barat dengan total 1.257 kasus, jauh di atas kota-kota lainnya yang belum menyentuh angka 1.000 kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.