TANGERANG, KOMPAS.com - Setidaknya ada 40.020 pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat puncak arus balik Minggu (2/8/2020) kemarin.
"Arus balik sebagaimana diprediksi terjadi pada Minggu (2/8/2020) kurang lebih ada 40.020 pax (pergerakan penumpang) ya," tutur Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Febri mengatakan, jumlah tersebut meningkat 28 persen dibandingkan hari biasa dalam kenormalan baru (new normal) di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Libur Idul Adha, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat 16 Persen
"Kalau kita bandingkan di tanggal 28 juli yang masih normal 31.000 penumpang, itu di angka naik 28 persen," ujar dia.
Kenaikan juga terjadi di pergerakan pesawat di Bandara Soetta. Febri mengatakan saat puncak arus balik, ada 459 pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Ada kenaikan 13 persen, rata-rata 400 di hari kenormalan baru masa pandemi," kata Febri.
Baca juga: Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Meningkat Saat Libur Idul Adha
Febri juga menjelaskan, setiap penumpang dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta tak lagi diperiksa dokumen Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sejak 14 Juli lalu.
Dia menjelaskan penumpang hanya diperiksa surat kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) yang berbentuk elektronik atau fisik.
"Seperti biasa hanya e-HAC saja, ada barcode atau kartu kuning. Biasanya pakai e-HAC bisa lebih mudah," kata dia.
Begitu juga dengan pemeriksaan thermal scanner atau pengukur suhu tubuh di area kedatangan. Tidak ada pemeriksaan dokumen bebas Covid-19 lagi setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kan sudah diperiksa saat keberangkatan, jadi enggak diperiksa di sini. Yang kita cek HAC dan thermal scanner," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.