Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40.020 Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Saat Puncak Arus Balik Idul Adha

Kompas.com - 03/08/2020, 18:12 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setidaknya ada 40.020 pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat puncak arus balik Minggu (2/8/2020) kemarin.

"Arus balik sebagaimana diprediksi terjadi pada Minggu (2/8/2020) kurang lebih ada 40.020 pax (pergerakan penumpang) ya," tutur Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Febri mengatakan, jumlah tersebut meningkat 28 persen dibandingkan hari biasa dalam kenormalan baru (new normal) di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Libur Idul Adha, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat 16 Persen

"Kalau kita bandingkan di tanggal 28 juli yang masih normal 31.000 penumpang, itu di angka naik 28 persen," ujar dia.

Kenaikan juga terjadi di pergerakan pesawat di Bandara Soetta. Febri mengatakan saat puncak arus balik, ada 459 pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ada kenaikan 13 persen, rata-rata 400 di hari kenormalan baru masa pandemi," kata Febri.

Baca juga: Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Meningkat Saat Libur Idul Adha

Febri juga menjelaskan, setiap penumpang dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta tak lagi diperiksa dokumen Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sejak 14 Juli lalu.

Dia menjelaskan penumpang hanya diperiksa surat kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) yang berbentuk elektronik atau fisik.

"Seperti biasa hanya e-HAC saja, ada barcode atau kartu kuning. Biasanya pakai e-HAC bisa lebih mudah," kata dia.

Begitu juga dengan pemeriksaan thermal scanner atau pengukur suhu tubuh di area kedatangan. Tidak ada pemeriksaan dokumen bebas Covid-19 lagi setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kan sudah diperiksa saat keberangkatan, jadi enggak diperiksa di sini. Yang kita cek HAC dan thermal scanner," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com