Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka, Pemkot Bekasi Akui Belum Dapat Izin Mendikbud

Kompas.com - 03/08/2020, 18:32 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mulai menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Senin (3/8/2020) ini.

Enam sekolah yang sudah mulai melangsungkan simulasi KBM tatap muka, yakni SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.

Juru Bicara Sekolah Role Model Kota Bekasi Hadi Sunaryo mengakui bahwa hingga kini Pemkot belum dapat perizinan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia untuk belajar tatap muka.

Baca juga: Enam Sekolah Simulasi KBM Tatap Muka di Bekasi

“Direspons tertulis belum, mungkin masih dalam tahap pembahasan di tingkat sana (Pemprov Jabar dan Mendikbud), tetapi yang jelas kami sudah memberitahukan kepada Kementerian, pada Gubernur. Kami sudah berkirim surat ke semua,” ujar Hadi saat dihubungi, Senin (3/8/2020).

Hadi mengklaim bahwa berlangsungnya penyelenggaraan simulasi KBM tatap muka di Bekasi bukan berarti menentang aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

Menurut dia, dengan adanya simulasi KBM tatap muka di Bekasi harapannya dapat menjadi pilot project atau percontohan sekolah lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Baca juga: KBM Tatap Muka, Murid SMPN 02 Bekasi Bergantian Belajar di Sekolah

“Artinya sampai sekarang kita berani melakukan itu (KBM tatap muka), ya kita ingin menunjukkan kesiapan kita lah. Nanti kalau sekitar Agustus ini kan apakah masih terus kayak gini, istilahnya pembelajaran lah untuk persiapan menuju Septmber yang akan datang (saat diizinkan seluruh sekolah mulai dibuka,” kata Hadi.

Ia memastikan pembelajaran tatap muka bukan berarti menghilangkan kegiatan belajar secara daring. Sebab siswa yang tidak belajar tatap muka tetap belajar secara daring.

“Simulasi ini kan tidak bersifat mengantikan pembelajaran daring atau di rumah. Artinya ini bentuk dari pada kita bukan artinya menerjang dari peraturan tetapi justru kita memulai wacana di kebiasaan yang baru,” ujar dia.

Hadi mengatakan, simulasi pembelajaran tatap muka digelar hingga 28 Agustus 2020.  Kegiatan belajar tatap muka dilakukan murid secara bergantian.

Jika selama sebulan simulasi ini berjalan lancar. Maka tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan sebagai percontohan sekolah lainnya untuk tatap muka.

“Artinya ya kalau sampai katakanlah tanggal 3 ini sampai 28 Agustus nantinya kita sukses, ya mudah-mudahan ini dijadikan satu dasar patokan dari Pemerintah untuk menyelenggarakan KBM tatap muka,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com