JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung DPRD DKI Jakarta ditutup sementara karena ada anggota dan staf yang terpapar Covid-19. Hal itu membuat aktivitas di kantor tersebut terhenti. Seluruh aktivitas kerja hingga rapat di gedung DPRD DKI ditiadakan hingga 9 Agustus 2020.
Karena tak dapat bekerja di kantor, sebagian anggota DPRD DKI memanfaatkan waktu lebih banyak untuk turun ke masyarakat. Hal itu juga bertepatan dengan jadwal reses yang merupakan salah satu agenda anggota Dewan untuk menyerap aspirasi rakyat yang diwakilinya.
Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Gilbert Simanjuntak misalnya, ia mengaku saat ini lebih fokus dengan menemui konstituennya.
Baca juga: Gedung DPRD DKI Ditutup Sementara karena Kasus Covid-19, Seluruh Rapat Ditiadakan
"Saya ke lapangan, reses atau menyerap aspirasi warga," ucap Gilbert saat dihubungi, Selasa (4/8/2020).
Karena tak bisa melakukan rapat di Gedung DPRD DKI, rapat internal Fraksi PDI-P pun sempat dilaksanakan di tempat lain.
"Rapat internal fraksi di luar gedung DPRD untuk konsolidasi," kata Anggota Komisi B itu.
Terkait dengan wacana rapat daring atau online yang mungkin digelar DPRD DKI selama masa pandemi ini, terutama saat penutupan Gedung DPRD, Gilbert menilai hal ini tak efektif.
"Kita bicaranya jadi sangat terbatas ya, jadi sulit memberikan tanggapan. Jadi makin berat kerja kita," tambahnya.
Sama seperti Gilbert, Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Judistira Hermawan juga fokus melakukan reses.
Bila sebelumnya reses dilaksanakan dari sore hingga malam, kini ia bisa bertemu dengan konstituennya pada pagi maupun siang hari.
Baca juga: Seorang Anggota Dewan Positif Covid-19, Gedung DPRD DKI Ditutup hingga 9 Agustus
"Ya ini kan kebetulan masuk masa reses kami, nah jadi karena memang kantor di-lockdown biasanya saya sore itu reses. Tapi karena sekarang situasinya enggak memungkinkan ya sudah mau enggak mau saya reses saja, ketemu masyarakat. Dari siang malah ada yang pagi menyesuaikan waktu masyarakat dan tokoh masyarakat," ujar Judis.
Satu anggota dan satu staf DPRD DKI Jakarta positif terpapar Covid-19. Anggota yang tak disebutkan identitasnya tersebut diketahui terpapar Covid-19 setelah melakukan tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) secara mandiri.
Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, anggota tersebut kemungkinan terpapar di luar kantor DPRD karena banyaknya aktivitas.
"Di luar sepertinya karena mereka kan banyak ketemu masyarakat juga," kata dia.
Gedung DPRD DKI awalnya ditutup selama lima hari, mulai 29 Juli hingga 2 Agustus 2020 akibat adanya anggota dewan yang terpapar Covid-19. Namun penutupan itu diperpanjang dari 3 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.