Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Ditutup Sementara, Sejumlah Anggota DPRD DKI Enggan Rapat Online

Kompas.com - 04/08/2020, 17:25 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta tak setuju dengan adanya rapat daring sebagai pengganti rapat tatap muka.

Diketahui, rapat tatap muka di Gedung DPRD DKI Jakarta seluruhnya ditunda karena adanya penutupan sementara akibat adanya anggota DPRD dan satu ASN yang terpapar Covid-19.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengaku rapat daring tidak efektif untuk dilaksanakan karena interaksinya yang kurang maksimal.

"Kalau saya sih karena beberapa kali kita coba rapat online dinilai interaktifnya kurang efektif. Apalagi dengan mitra kerja SKPD," ucap Judis saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Gedung DPRD DKI Ditutup Sementara, Anggota DPRD Fokus Jalankan Reses

Selain itu, pengambilan keputusan saat rapat daring juga dinilai sulit karena tak sefleksibel saat bertatap muka.

"Tapi rapat online mah belum ya karena beda. Secara interaksi ketika ngambil keputusan dan lain lain itu sulit kalau via zoom itu," kata dia.

Selain Judis, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak juga beranggapan bahwa rapat daring tak efektif.

"Kita bicaranya jadi sangat terbatas ya, jadi sulit memberikan tanggapan. Jadi makin berat kerja kita," tambah Gilbert.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang menjelaskan, opsi rapat daring hingga saat ini memang belum ada.

Menurut dia, sebelum rapat daring dilaksanakan harus ada pembahasan terlebuh dahulu oleh Badan Musyawarah (Bamus).

Baca juga: Gedung DPRD DKI Ditutup Sementara karena Kasus Covid-19, Seluruh Rapat Ditiadakan

"Belum ada perintah untuk rapat online. Bisa saja memang misalnya pakai zoom, tapi belum. Iya harus ada rapat Bamus dulu secara pertemuan langsung," tuturnya.

Sebelumnya, satu anggota dan satu ASN DPRD DKI Jakarta positif terpapar Covid-19.

Anggota yang tak disebutkan identitasnya tersebut diketahui terpapar Covid-19 saat melakukan tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) secara mandiri.

Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, anggota tersebut kemungkinan terpapar di luar kantor DPRD karena banyaknya aktivitas.

"Di luar sepertinya. Karena mereka kan banyak ketemu masyarakat juga," kata dia.

Gedung DPRD DKI pun sebelumnya ditutup selama lima hari, mulai 29 Juli hingga 2 Agustus 2020 akibat adanya anggota dewan yang terpapar Covid-19.

Namun akhirnya diperpanjang dari 3 Juli hingga 9 Agustus 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com