Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa di Bekasi Diharapkan Terbiasa dengan Protokol Kesehatan Saat Kembali Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 04/08/2020, 19:10 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Simulasi belajar tatap muka yang berlangsung di sekolah role model atau percontohan disebut sebagai bentuk pelatihan terhadap siswa jika nantinya sekolah diizinkan serentak melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti sedia kala.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar berharap jika nantinya sekolah di Bekasi serentak diizinkan gelar KBM tatap muka, maka murid-murid terbiasa menjalankan protokol kesehatan.

“Jadi kalau bukan peserta didiknya, bagaimana untuk melatih kebiasaan melakukan pembelajaran sesuai protokol kesehatan,” ujar Uu di Bekasi, Selasa (4/8/2020).

Berkait kondisi Bekasi yang saat ini masih dalam zona oranye, Uu mengaku tak mengetahui kapan KBM tatap muka akan diberlakukan secara serentak di sana.

Baca juga: Saat Siswa Mulai Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi di Tengah Pandemi

Pasalnya, baik Pemprov Jabar maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia hingga kini belum memperbolehkan Kota Bekasi menggelar KBM tatap muka.

Dalam aturan SKB 4 Menteri disebutkan bahwa sekolah yang boleh menggelar KBM tatap muka hanyalah daerah yang sudah ada di zona hijau.

Namun, Uu mengatakan, sekolah role model ini jadi acuan dasar bagi sekolah lainnya jika nantinya Bekasi mendapatkan izin untuk melangsungkan KBM tatap muka.

“Jadi yang namanya lihat judul, 'role model satuan pendidikan dalam simulasi pembelajaran tatap muka' posisinya bagaimana supaya role model ini menjadi acuan di dalam proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” kata dia.

Baca juga: Sudah Kirim Pemberitahuan, Pemkot Bekasi Nilai Tak Perlu Izin Kemendikbud untuk Gelar KBM Tatap Muka

Uu menjelaskan, alasan simulasi pembelajaran tatap muka digelar terlebih dahulu pada siswa SD dan SMP lantaran Pemkot Bekasi hanya bertanggung jawab pada dua jenjang pendidikan tersebut. Sementara untuk SMA, lembaga ini dinaungi oleh Pemprov Jawa Barat.

Meski demikian, ia menegaskan kegiatan sekolah tatap muka bukan berarti akan menggantikan proses belajar dalam jaringan (daring). Sebab, siswa yang masuk sekolah hanya dibatasi 18 orang per kelasnya.

“Kebetulan Kota Bekasi itu kan berwenang untuk mengelola pendidikan dasar SD dan SMP. Posisi jadwal pendidikan dasar itu didalam SKB 4 menteri, pendidikan dasar itu di dua bulan lalu di bulan September. Meskipun kategorinya satu bulan tidak ada siswa setiap hari tatap muka. Jadi diberi kesempatan satu atau dua siswa merasakan sekolah kembali,” ucap dia.

Uu mengatakan, jika selama sebulan sekolah role model ini berhasil gelar simulasi KBM tatap muka. Maka tak menutup kemungkinan KBM tatap muka akan berlanjut.

Baca juga: Mendagri Minta Sekolah Adakan Simulasi Sebelum KBM Tatap Muka

Namun, jika ditemukan kasus baru dari siswa sekolah role model saat KBM tatap muka dilangsungkan, maka Pemkot Bekasi tak segan-segan menghentikan dan mengembalikan proses belajar mengajar seluruhnya dengan sistem daring.

“Kalau berhasil berarti kita punya acuan untuk serentak gelar KBM tatap muka. Kalau ada kasus, bisa saja dihentikan,” ujar dia.

Sekolah role model mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (3/8/2020).

Ada empat sekolah yang menjadi role model, yaitu Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SDN Pekayon 06 dan SMPN 02 Kota Bekasi.

Sebagai informasi, Pemkot Bekasi memperbolehkan aktivitas tatap muka di sekolah kembali berlangsung dengan alasan angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi sudah di bawah satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com