Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wartawan Positif Covid-19, Takut OTG sampai Akhirnya Terinfeksi

Kompas.com - 05/08/2020, 05:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

“Pas mulai ramai beredar infonya, banyak anak-anak wartawan dan kantor japri (hubungi) gue, nanya bener apa nggak (positif Covid-19), ya gue jujur aja iya,” katanya.

Ia juga membuat pengumuman bahwa dirinya positif Covid-19.

RF mau terbuka biar orang-orang di Mabes Polri dan pernah kontak dekat dengannya bisa melakukan tes usap dan penanganan lainnya.

“Untungnya temen-temen wartawan yang japri (hubungi) gue, dukung sih. Selain doain, sebagian nanya gue mau dikirimin apa,” tambah RF.

Perusahaan tempat RF bekerja memintanya untuk di rumah sampai dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Redakturnya juga mengingatkan rekan-rekan RF agar tak ke lapangan bila tak harus meliput acara yang penting.

"Sama hindarin berkerumun saat liputan," katanya.

Aktif cari informasi Covid-19

RF bukan orang yang awam dengan risiko penularan Covid-19.

Ia mempersiapkan diri menghadapi pandemi Covid-19 sejak awal kemunculannya dan menyebar ke penjuru dunia.

“Gue mulai aktif tuh mencari tau apa itu penyakit, kenapa harus sampe lockdown dan sebagainya,” katanya.

Ia bersama rekan-rekannya meminta kantornya secara penuh memberlakukan Work From Home (WFH).

Sejak akhir Maret hingga awal Juni, RF tak keluar rumah untuk meliput.

Untuk olahraga, ia lakukan di rumah. Bahkan, untuk urusan keluarga pun ia tak keluar.

“Saking takutnya gue sampe nggak nengok pas sepupu gue lahiran,” kata RF.

Pada akhir Maret, memang pemerintah menggencarkan imbauan WFH. Sejumlah perusahaan termasuk di industri media turut memberlakukan WFH.

Tak semua wartawan bisa WFH. RF adalah salah satu wartawan yang WFH lantaran berasal dari media daring.

“Kerja di tengah pandemi ya serem. Kadang kalau lagi deadline itu lupa jaga jarak,” tambah RF.

Setelah positif Covid-19, ia lebih peduli dengan kebersihan dan lingkungan sekitar. Ke depan, ia akan menerapkan jaga jarak lebih ketat saat berada di lapangan.

“Ternyata tanpa gejala lebih serem daripada yang bergejala,” katanya.

Semoga cepat sembuh, RF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com