8. 29 Juli : bertambah 584 menjadi 20.470 kasus (lonjakan kedua)
9. 30 Juli : bertambah 299 menjadi 20.769 kasus
10. 31 Juli : bertambah 432 menjadi 21.201 kasus
11. 1 Agustus : bertambah 374 menjadi 21.575 kasus
12. 2 Agustus : bertambah 379 menjadi 21.954 kasus
13. 3 Agustus : bertambah 489 menjadi 22.443 kasus (lonjakan ketiga)
14. 4 Agustus: bertambah 466 menjadi 22.909 kasus (lonjakan keempat)
Positivity rate lampaui batas ideal WHO
Hingga Selasa kemarin, tercatat 4.160 spesimen dites PCR dengan hasil 466 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 3.071 negatif.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta.
Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari menyamapikan, dari hasil tes PCR itu, angka positivity rate di Jakarta masih melampaui batas ideal WHO yakni tidak lebih dari 5 persen.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,8 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,3 persen," ungkap Dwi.
Meskipun demikian, Dwi mengungkapkan, tingginya angka positivity rate menunjukkan semakin masif tes Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI.
Pasalnya, persentase kasus positif tersebut bisa dianggap valid karena standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi.
Namun, apabila jumlah tesnya sedikit dan tidak memenuhi standar WHO, maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.