BEKASI, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia mengirimkan surat kepada Pemkot Bekasi.
Surat tersebut berisi permintaan agar Kota Bekasi segera menghentikan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang sudah berlangsung di enam sekolah sejak Senin (3/8/2020) lalu.
“Kami sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk bisa menghentikan proses (KBM) itu,” ujar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri saat dihubungi, Rabu (5/8/2020).
Jumeri mengungkap dasar yang menjadi alasan Kemendikbud meminta simulasi KBM tatap muka dihentikan. Kata dia, Kota Bekasi saat ini masih berada dalam zona oranye.
Baca juga: Kekhawatiran Orangtua di Bekasi Saat Izinkan Anak Kembali Belajar di Sekolah
Sementara dalam aturan SKB 4 Menteri disebutkan bahwa sekolah akan diizinkan melangsungkan KBM tatap muka dengan syarat wilayahnya berada dalam zona hijau atau bebas Covid-19.
“Ya dia (Kota Bekasi) tidak memenuhi ketentuan SKB 4 menteri. Kan Bekasi sendiri belum masuk zona yang diizinkan melakukan tatap muka,” ucap Jumeri.
Ia berujar, sebenarnya sekolah sah-sah saja untuk gelar simulasi. Namun, kata Jumeri, simulasi biasanya hanya dilakukan tiga atau dua bari.
Berbeda dari sekolah di Bekasi yang gelar simulasi tatap muka hingga sebulan. Sebab simulasi akan digelar hingga 28 Agustus mendatang.
Baca juga: 6 Sekolah di Bekasi Gelar Simulasi KBM Tatap Muka, Kemendikbud: Melanggar SKB 4 Menteri
“Sekedar simulasi, itu boleh-boleh saja. Tetapi satu satu dua kali masuk saja untuk melatih anak-anak. Bukan seterusnya tatap muka, itu masih belum boleh,” ucap dia.
Dengan demikian, ia meminta Pemkot Bekasi untuk menghentikan KBM tatap muka dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Sekolah Role Model Kota Bekasi, Hadi Sunaryo, menekankan bahwa Pemkot Bekasi tak melanggar aturan tersebut.
Ia berdalih, enam sekolah yang menyelenggarakan KBM tatap muka di sekolah itu hanya melakukan simulasi sambil menunggu adanya perizinan.
Menurut Hadi, simulasi KBM tatap muka itu tak akan menghilangkan kegiatan sekolah jarak jauh atau pembelajaran secara online.
Siswa yang ada di dalam kelas hanya 18 orang dan hanya berlangsung selama empat jam dalam satu hari saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.