JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengklaim, positivity rate DKI secara akumulatif masih lebih rendah dibanding positivity rate tingkat nasional.
Positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang dites.
Meskipun demikian, Widyastuti tak memungkiri jika positivity rate Jakarta lebih tinggi dibanding batas ideal yang ditetapkan WHO, yakni tidak melebihi 5 persen.
"Angka-angka indikator tentang positivity rate dengan jumlah kasus yang tadi, kasus akumulatif di Jakarta adalah 5,5 persen. Meskipun kita 0,5 persen di atas WHO, angka ini masih jauh di bawah angka (positivity rate) Indonesia adalah 12,7 persen," kata Widyastuti dalam webinar yang disiarkan melalui Zoom, Kamis (6/8/2020).
Baca juga: Perekonomian Jakarta Turun 8,22 Persen, BPS Sebut Terendah 10 Tahun Terakhir
Widyastuti menjelaskan, tingginya angka positivity rate itu didapatkan dari pemeriksaan Covid-19 secara masif yang dilakukan Pemprov DKI.
Saat ini, Pemprov DKI sedang gencar melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka positivity rate melalui pembatasan mobilitas warga dan bersinergi dengan kota-kota penyangga.
Kota-kota penyangga, yakni Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan diharapkan bisa melakukan pemeriksaan Covid-19 secara masif.
"Ini jadi sesuatu kewaspadaan kita bahwa upaya kita harus lebih gencar agar kita bisa menekan positivity rate sedemikian rupa di bawah 5 persen," ucapnya.
Baca juga: Jakarta Catat 4 Kali Lonjakan Kasus Covid-19 Dua Pekan Terakhir, Berikut Datanya
Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta per Rabu (5/8/2020), mencapai 23.266 orang.
Rinciannya, sebanyak 14.760 orang dari total keseluruhan pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 895 orang meninggal dunia.
Sementara 7.611 orang masih dirawat dan isolasi
Dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif, setidaknya tercatat empat kali lonjakan kasus di Jakarta.
Baca juga: Dinkes Jakarta: Persepsi Masyarakat Belum Anggap Covid-19 sebagai Ancaman
Berikut rincian penambahan kasus Covid-19 di Jakarta selama dua pekan terakhir.
1. 22 Juli : bertambah 382 menjadi 17.535 kasus
2. 23 Juli : bertambah 416 menjadi 17.951 kasus