JAKARTA, KOMPAS.com - Hadi Pranoto, pria yang mengaku menemukan obat Covid-19, melaporkan balik Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid ke Bareskrim Polri pada Kamis (6/8/2020).
Tindakan Hadi merupakan respons setelah dia bersama musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji pada Senin (3/8/2020) lebih dulu dilaporkan ke Polda Metro Jaya berkait konten vlog yang bermuatan klaim Hadi mengenai temuan obat Covid-19 .
"Iya, saya laporkan balik (Muannas). Jangan (panggil) prof, Hadi Pranoto saja," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Kamis.
Namun, Hadi enggan menjelaskan lebih rinci mengenai isi laporannya terhadap Muannas ke Bareskrim Polri. Dia mengaku telah menyerahkan proses hukum kepada Angga, pengacara yang mendampinginya ketika membuat laporan.
"Sama lawyer saya aja ya," ucap Hadi.
Sebelumnya, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
Laporan itu berkaitan dengan dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong oleh akun kanal YouTube Dunia Manji milik Anji.
Dalam vlog yang dibuatnya, Anji memuat kabar penemuan obat covid-19 yang dinilai dapat memicu dan menimbulkan berbagai polemik.
Baca juga: Soal Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, IDI: Tak Sesuai Keilmuan Pakar Kesehatan
Bahkan, video Anji soal obat Covid-19 yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)" akhirnya terpaksa harus diturunkan oleh pihak YouTube.
Lewat Instagram miliknya, pada Senin (3/8/2020), Anji akhirnya memberikan tanggapannya terhadap kontroversi video obat Covid-19 bersama Hadi Pranoto.
"Saya dikatakan memberi panggung pada orang yang tidak kredible. Videonya di-share ke mana-mana oleh banyak orang, menjadi trending, lalu di-banned oleh pihak YouTube," tulisnya sambil menyertakan keterangan waktu pukul 05.30 WIB.
Lewat tulisan itu, pelantun lagu "Dia" mencoba membandingkan dua video terakhir yang diunggahnya.
Baca juga: Berkaca Kasus Hadi Pranoto, Bisakah Obat Herbal Sembuhkan Covid-19?
Video pertama tentu saja adalah vlog tentang obat Covid-19 yang diduga telah ditemukan.
Sementara video kedua yang diunggahnya adalah tentang masa depan bisnis pertunjukan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Yang nonton hanya 20 ribuan saja dalam waktu 24 jam. Berbeda jauh dengan video sebelumnya," tulis Anji seperti dikutip Kompas.com, Senin.
Anji lalu membuat kesimpulan bahwa dirinya tidak memberikan panggung kepada orang yang tidak mumpuni soal pengobatan Covid-19.
"Secara tidak sadar, orang-orang juga memberi panggung pada hal yang mereka tidak suka...," tulisnya.
Terlepas dari itu, video wawancara Anji bersama Hadi Pranoto sudah tidak bisa diakses sejak Minggu (2/8/2020) malam.
"Video ini telah dihapus karena melanggar Pedoman Komunitas YouTube," tulis keterangan saat membuka tautan video tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.