Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Monica Soraya Adopsi Enam Bayi, Ingin Berikan Hidup Layak, Tak Lupakan Ibu Kandung...

Kompas.com - 06/08/2020, 19:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hati Monica Soraya (41) terketuk sebagai seorang perempuan. Ia merasa iba saat mengetahui banyaknya berita bayi dibuang bahkan hingga meninggal oleh orangtua kandungnya. Dari sana, adopsi bayi ia lakukan.

Monica mulai mengadopsi bayi sejak awal bulan Februari 2020. Bayi yang diadopsinya berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

"Dari saat itu, saya bicara dengan suami. Kasihan ya bayi itu, saya ingin bisa urus," kata Monica saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Kisah Monica Soraya Adopsi 6 Bayi, Ingin Bangun Panti Asuhan

Monica mendapatkan banyak tawaran adopsi bayi dari para orangtua. Mereka menghubungi Monica lewat Whatsapp dan berkeluh kesah.

Para orangtua mencurahkan hatinya mengenai kondisi kehamilannya. Ada yang hamil lalu ditinggal pacar, ada juga yang perempuan yang mengaku tak bisa dinafkahi oleh suaminya.

"Rata-rata masalah perekonomian. Jadi mereka serahkan bayinya ke saya," ujar perempuan lulusan program studi Arsitektur Universitas Trisakti ini.

Keluarga Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.Dok. Monica Soraya Haryanto Keluarga Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.

Keluhan lainnya yang ditemui Monica seperti ibu yang tak punya uang untuk memeriksa kandungan buah hatinya.

Monica lalu memutuskan untuk membantu mereka. Bantuan disalurkan dalam bentuk uang untuk digunakan membayar cek kehamilan, membeli vitamin dan susu, biaya persalinan, dan modal usaha untuk ibunya.

"Saya transfer uang. Saya enggak pikir ditipu ya, karena niat saya menolong. Setiap minggu saya kirim uang sampai bayi lahir. Biaya sewa rumah dan kos juga saya tanggung," ujar Monica.

Kemudian, ia membesarkan para bayi di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta.

Ia berpikir, enam bayi yang diadopsinya harus mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak seperti empat anak kandungnya.

"Saya menjadi orang yang egois ketika ada rezeki yang dititipkan ke saya, tapi tidak berbagi dengan yang lain," kata Monica.

Enam bayi dan hubungan baik dengan ibunya

Enam bayi adopsinya Monica Soraya Haryanto (41) berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.Dok. Monica Soraya Haryanto Enam bayi adopsinya Monica Soraya Haryanto (41) berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.

Bayi adopsi Monica yang pertama lahir yaitu Bianca. Bianca lahir pada awal Maret 2020. Kemudian, Tristan menyusul.

Adik-adik Bianca dan Tristan yaitu Scarlet, Syeikha, Dallas, dan Beverly. Total ada empat bayi perempuan dan dua bayi laki-laki.

Saat para ibu melahirkan, tim dari Monica mendampingi. Menurutnya, para ibu melahirkan tanpa ditemani oleh ayahnya.

"Jadi saya datang menemui bayi setelah si ibu melahirkan. Tim saya yang datang untuk mengadzani karena enggak ada bapaknya," tambah perempuan yang lahir di Jakarta ini

Hubungan Monica dan ibu kandung dari bayi adopsinya berjalan dengan baik. Monica dan suami sepakat untuk mencantumkan nama ibu kandungnya di akta kelahiran.

Setelah melahirkan, para ibu dari bayi itu diberikan uang pemulihan. Ia pun memberikan bantuan modal untuk mereka bisa bangkit dari perekonomian yang terpuruk.

Baca juga: Polisi: Tewasnya Perempuan di Margonda Residence Depok Disimpulkan sebagai Pembunuhan Berencana

Monica mempersilahkan ibu kandung dari bayi adopsinya jika ingin bertemu. Walaupun, ada juga ibu yang sudah tak ingin bertemu dengan anak kandungnya.

"Suatu saat saya akan mempertemukan mereka dengan ibunya. Misalnya ibunya mau ketemu, saya akan pertemukan. Selama ketemu untuk hal yang positif ya tak ada masalah," ujar Monica, yang pernah maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra ini.

Di rumahnya enam bayi adopsi ditempatkan di satu ruangan khusus para bayi. Ada enam pengasuh yang membantu merawat bayi adopsinya.

Suami dan empat anaknya senang dengan kehadiran bayi adopsi. Anak kandungnya juga bisa belajar untuk mengurus anak.

"Saya itu tipikal diskusi dengan suami. Diskusi punya bayi satu oke, lucu. Dua oke. Awalnya kaget, senang sih pastinya ada bayi," kata Monica.

"Ini karunia Allah, saya merasa bersyukur. Saya tak pernah menyalahkan mereka menyerahkan bayi. Saya hanya pikirkan masa depan bayi biar agar lebih baik," tambahnya.

Monica ingin anak-anak adopsinya bisa hidup layak seperti anak kandungnya. Ia berjanji pada dirinya untuk tak membedakan kasih sayang yang diberikan antara anak adopsi dan anak kandungnya.

Berbagi rezeki untuk sesama

Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.Dok. Monica Soraya Haryanto Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.

"Saya menjadi orang yang egois ketika ada rezeki yang dititipkan ke saya, tapi tidak berbagi.
Di rezeki saya ini ada hak orang lain," kata Monica.

Ia selalu berpikir bagaimana hidupnya bisa berarti untuk orang lain. Monica yang menerima informasi bayi terlantar dan meninggal lantaran tak diurus orangtua kemudian memutuskan untuk bergerak.

"Saya enggak banyak tanya ke para ibu. Mereka WA, menceritakan kondisi mereka ke nomor saya. Saya jarang komunikasi mereka dengan telepon. Ini asas kepercayaan," ungkap Monica.

Ia teringat kepada almarhum ayahnya. Ayahnya selalu berpesan kepada Monica, "Di dunia ini ada dua pilihan, jadi orang baik atau jahat. Ayah bilang harus selalu jadi orang baik."

Cita-citanya yang belum terwujud saat ini adalah memiliki panti asuhan. Ia berharap cita-citanya bisa tercapai.

"Mudah-mudahan secepatnya, saya mohon doa. Saya lihat banyak anak hidup di bawah garis kemiskinan, itu bisa kita bantu," ujarnya.

Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya dan para pengasuh anak saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.Dok. Monica Soraya Haryanto Monica Soraya Haryanto (41) bersama enam bayi adopsinya dan para pengasuh anak saat berada di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta. Enam bayinya berasal dari ibu yang tak mampu membesarkan anaknya dan juga bayi dari pasangan di luar nikah.

Monica mengajak orang-orang untuk membuka mata dan telinga untuk melihat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia.

Jika setiap orang bergandengan tangan saling membantu, ia yakin tak akan ada kemiskinan di Indonesia.

"Kalau ada rejeki yuk bantu. Terus terang saya ga bisa berjalan sendiri, karena masalahnya terlalu kompleks," kata Monica.

"Pesan buat orang di luar sana untuk orang yang merasa mampu, ayo kita tolong saudara kita di luar sana yang masih di bawah garis kemiskinan. Jangan tutup mata, ayo kita bantu sesama," tambahnya.

Kini, Monica menunggu kelahiran bayi ketujuhnya di bulan Agustus ini.

"Kalau maunya sih banyak, kalau bisa 20 bayi. Kalau Allah berkehendak, seperti itu saya siap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com