Anji menyebutkan, semua orang yang ada di Pulau Tegal Mas saat itu menyebut bapak Hadi Pranoto dengan sebutan Professor.
“Saya tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara,” ujarnya.
Kemudian, Anji mulai mencari berita tentang Hadi Pranoto di Google. Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto sebelumnya di media-media sejak April 2020.
“Saya melihat harapan. Lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini,”
Wawancara Anji dan Hadi Pranoto dilakukan pada Rabu (29/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Video itu kemudian diunggah pada 31 Juli 2020, dua hari setelahnya Anji mewawancarai Hadi.
3. Tak sebut temuan herbal sebagai obat
Di dalam video wawancara Anji dan Hadi. Anji mengaku sebagai interviewer. Anji mengaku tak menyatakan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat.
“Tetapi itu adalah pernyataan bapak Hadi Pranoto sendiri, lalu status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang, saya juga tanyakan dalam video tersebut di 4.29 dan juga menit 8.27,” katanya.
Anji lalu memberikan bukti percakapannya pada menit tersebut.
Anji mengaku belakangan terkejut ketika mendapatkan informasi terkait status Hadi Pranoto dan pernyataan-pernyataannya ternyata tak valid.
4. Tak berniat singgung dan dukung Nakes
Anji mengaku tak pernah berniat menyinggung dunia kedokteran maupun tenaga kesehatan (nakes).
Sebagai warga Indonesia, Anji merasa ada sebuah harapan untuk melalui pandemi melihat apa yang disampaikan Hadi Pranoto.
“Apalagi dia juga bilang tidak akan memperjualbelikan herbal temuannya dan juga akan memberikannya secara gratis kepada masyarakat,” tambah Anji.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.