Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Masuk Zona Merah Covid-19 Nasional, Pemkot: Kami Tak Bisa Batasi Aktivitas Warga

Kompas.com - 07/08/2020, 10:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok masuk ke dalam daftar 13 kota dan kabupaten di Indonesia yang tergolong sebagai zona merah penularan Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kemarin menyebut, 13 kota dan kabupaten itu termasuk Depok sebelumnya berstatus sebagai zona oranye atau risiko sedang.

Data Kompas.com menunjukkan, sejak akhir Juli 2020 hingga sekarang, Kota Depok mengalami lonjakan pesat kasus aktif/pasien yang dirawat akibat terinfeksi virus corona.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Depok 6 Agustus: 24 Kasus Baru, 310 Pasien Masih Dirawat

Bila menilik grafik di bawah ini, temuan kasus baru per hari jauh lebih tinggi dibanding tingkat kesembuhan.


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengaku bahwa pihaknya tak bisa berbuat banyak guna menekan pergerakan warga Depok saat ini.

Baca juga: Pemkot Bekasi Resmi Hentikan Simulasi KBM Tatap Muka di Enam Sekolah

Sejak 5 Juni 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok resmi diperlonggar secara bertahap dengan "kewaspadaan level 3" karena waktu itu ditetapkan sebagai zona kuning.

"Tentu saat ini kami tidak bisa membatasi aktivitas orang dalam bekerja yang saat ini sudah dibuka di semua sektor," kata Dadang kepada wartawan, Jumat (7/8/2020) pagi.

Dadang menambahkan, pihaknya belum mengetahui kurun waktu yang dijadikan acuan oleh Satgas Covid-19 Pusat untuk menetapkan Depok sebagai zona merah.

"Saya sedang coba berkomunikasi dengan tim pakar epidemiologi Satgas Covid-19 Pusat yang menghitung skor ini, karena hitungan mereka mingguan, berdasarkan parameter yang sudah mereka tentukan," lanjutnya.

"Dalam rilis tidak disebutkan periode waktunya, dari tanggal berapa ke tanggal berapa," ujar Dadang.

Sebagai informasi, hingga data terbaru dirilis pada Kamis (6/8/2020), total masih ada 310 pasien positif Covid-19 yang dirawat (kasus aktif) di Kota Depok.

Jumlah itu melonjak 65 persen dibandingkan pekan lalu, 31 Juli 2020, yakni 187 kasus aktif.

Baca juga: Anji Mengaku Awal Kenal Hadi Pranoto Saat Lihat Wawancara Media

Di sisi lain, Kota Depok masih menjadi kota dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dengan total laporan 1.371 kasus.

Sebanyak 1.010 orang di antaranya dinyatakan pulih dan 51 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat dalam situs pikobar.jabarprov.go.id, belum ada kota atau kabupaten lain di provinsi tersebut yang mencapai total kasus Covid-19 lebih dari 1.000 sampai sekarang.

Ketiadaan transparansi Pemkot Depok soal jumlah tes PCR harian membuat lonjakan kasus Covid-19 di Depok tidak diketahui sebagai akibat pelacakan yang kian masif atau penularan yang semakin membahayakan.

Wiku mengingatkan, kepala daerah di 13 kabupaten dan kota tersebut agar berupaya lebih keras dalam menekan penambahan kasus positif Covid-19.

"Kami mohon kepada pemerintah daerah, bupati, wali kota untuk betul-betul bisa meningkatkan penanganan Covid-19 ini agar wilayah masing-masing status zonasinya bisa membaik," ujar Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com