Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2020, 10:33 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala keluarga merupakan aktor penting dalam sebuah rumah tangga. Semua permasalahan keluarga tak luput dari pikiran sang kepala keluarga.

Dari mulai keperluan rumah tangga hingga urusan perut anak-anak akan selau bercokol di kepala. Umumnya juga, kepala keluarga selalu diemban oleh laki-laki.

Namun, di kota metropolitan ini, situasi kadang dapat berubah. Terkadang wanitalah yang kerap mengambil peran dalam menakhodai sebuah keluarga.

Jadi tulang punggung utama pun mau tidak mau harus diemban.

Kira-kira begitulah yang dirasakan Deasy Monika Hutasoit (43). Perempuan dua anak ini jadi satu contoh dari ribuan wanita tangguh di Jakarta yang berjuang sebagai kepala keluarga.

Baca juga: Mendes: Sudah Ada Alokasi Dana Desa untuk Perempuan Kepala Keluarga

Tanggung jawab itu harus diemban pasca-pernikahan yang dia bina sejak tahun 2002 kandas pada tahun 2018. Menjadi pengemudi ojek online pun ditempuhnya untuk menyambung hidup.

Deasy sebenarnya sudah berkecimpung di dunia ojek online dua tahun sebelum perceraian. Namun, setelah berpisah dengan suami, dia merasa tanggung jawab yang dipikul semakin besar.

“Dahulu kalau narik sedapatnya saja, enggak ngejar banget. Yang penting pulang bawa hasil walau enggak seberapa. Sekarang sudah enggak bisa begitu lagi,” kata Deasy saat ditemui di kediamannya di kawasan Ceger, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2020).

Walau sudah terbiasa cari uang, Deasy tidak memungkiri bahwa ada beberapa kendala saat awal menjadi tulang punggung utama keluarga.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Perempuan Kepala Keluarga Disebut Kian Terpuruk

Mantan sales asuransi ini mengaku tidak siap 100 persen untuk mengemban tugas ini, mengingat dua anaknya masih sekolah dan biayanya pun sedang besar-besarnya.

Putra pertama bernama Bintang Febrianto masih duduk di bangku SMA, sedangkan Aurora Kirana masih di bangku SD.

Belum lagi biaya listrik, belanja kebutuhan sehari-hari semakin membuat Deasy mengernyitkan dahi.

“Pokoknya ya harus dijalani. Prinsipnya kalau ada usaha, ya ada jalan,” kata dia.

Di situlah dia mulai gencar-gencarnya mencari uang. Peran ibu dan ayah pun mulai dia tekuni dengan baik demi menjadi pemimpin keluarga.

Urus rumah dan cari uang dari pagi hingga malam

Pagi hari, sekitar pukul 06.45 WIB, dia sudah keluar dengan Honda Vario-nya menelusuri jalan raya. Laju motornya berlomba dengan terbitnya matahari yang kala itu masih malu-malu menunjukkan sinarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com