JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini banyak warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ketika menjalankan aktivitasnya di luar rumah.
Dampaknya, penambahan kasus Covid-19 terus melonjak, terutama di wilayah Jabodetabek.
Beragam alasan yang membuat mereka tidak patuh protokol kesehatan. Tak sedikit di antara mereka yang percaya pada teori konspirasi terkait Covid-19.
Rhozali (26), salah satu pasien Covid-19 di rumah sakit swasta, mengaku sangat miris melihat kondisi di masyarakat saat ini.
“Sedih banget sih sama mereka yang menganggap virus ini tidak nyata. Padahal, saya sedang berjuang melawan Covid. Coba aja mereka sini gantian sama saya di rumah sakit,” ucap Rhozali kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2020).
Baca juga: Bertambah 597 Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Lonjakan Tertinggi Sejak Awal Pandemi
Rhozali mengatakan, biasanya orang-orang abai terhadap protokol kesehatan karena belum merasakan sakit karena Covid-19.
Mereka akan mulai waspada ketika ada orang terdekatnya terinfeksi Covid-19.
“Mereka bisa saja tidak percaya karena enggak ada orang terdekatnya yang kena Covid-19. Coba aja ada keluarganya atau dia sendiri kena, palingan langsung pada taat aturan,” kata Rhozali.
Ia mengakui, ketika pemerintah mulai melonggarkan PSBB, dirinya sering abai menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Tak seperti saat awal pandemi Covid-19, ia selalu menggunakan masker hingga rutin membersihkan tangan.
Belakangan, Rhozali kerap melepas maskernya ketika berada di kantor karena menganggap teman-teman kerjanya dalam keadaan sehat.
“Saya mengakui saya agak kendur juga, kita tidak sesering dulu pakai hand sanitizer, dulu heboh banget pas awal-awal. Masker ganti beberapa kali, jaga jarak beneran karena takut baru gitu," ujar dia.
"Sekarang kendor dari pemerintah malah disalahartikan oleh masyarakat. Kayak ini udah mau kendor, ini hand sanitizer tidak dikenakan, sesama teman tidak pakai masker,” ujar dia.
Baca juga: Langgar Aturan Kerja, 3 Perusahaan di Jaksel Kena Denda Rp 25 Juta
Kini, ia baru merasakan bagaimana sulitnya berjuang melawan Covid-19 dan menghabiskan waktu berminggu-minggu di rumah sakit.
Ia harus berkali-kali menjalani tes swab untuk memastikan apakah sudah negatif Covid-19.