JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan nantinya bisa menjadi ikon.
Hari mengklaim, flyover menyerupai tapal kuda ini baru yang pertama di Indonesia.
"Tapi jangan salah dengan model tapal kuda, ini menjadi ikon, bukan hanya Jakarta, tapi Indonesia. Ini pertama di Indonesia loh. Nanti kalau kamu lihat di drone, dari atas, itu akan menjadi, wah udalah keren, cakep," ucap Hari saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia, sebelum membangun jalan layang dengan model tapal kuda itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kajian dan review.
Baca juga: Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Bakal Selesai November 2020
Mulai dari sisi desain, sisi pengerjaan pun sehingga tidak menghasilkan banyak kemacetan.
"Kita sudah mengkaji juga dari sisi review design, dari sisi kemacetan, semua sudah kita pikirin. Memang kalau dari sisi estetika, underpass clear," kata dia.
Selain memiliki model yang unik, pembangunan jalan layang juga dinilai lebih mudah dibandingkan membangun jalan dengan model underpass (terowongan).
Underpass disebut lebih rumit dan bahkan bisa menimbulkan kemacetan total.
Baca juga: Anies Targetkan Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Beroperasi 2021
"Kalau underpass, kondisinya lebih rumit karena atasnya kan jalur kereta api. Kita nutup jalan permanen, kalau flyover nutup jalan separuhnya saja. Underpass itu bisa ditutup permanen, itu macetnya kayak apa. Kedua secara pekerjaan lebih enak flyover," jelasnya.
Bahkan biaya pembangunan flyover juga disebut lebih murah dibandingkan harus membangun underpass.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.