JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal informasi terpaparnya seorang pedagang dengan penyakit Covid-19 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, akhirnya terjawab.
Perumda Pasar Jaya akhirnya mengakui bahwa salah seorang pedagang di pasar mereka benar terpapar virus yang telah menginfeksi jutaan manusia dunia ini.
Padahal, di hari sebelumnya, Direktur Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin sempat menyebut bahwa informasi itu sebagai hoaks.
Baca juga: Viral Kabar Pedagang Pasar Mayestik Terinfeksi Covid-19, Benarkah?
Kompas.com merunut polemik tersebut sampai akhirnya diakui oleh Pasar Jaya. Berikut penjabarannya:
Polemik ini bermula dari sebuah pesan berantai di media sosial dan pesan singkat di dunia maya.
Dalam pesan itu disebutkan bahwa seorang pedagang yang berjualan kotak hantaran di lantai dasar Pasar Mayestik telah terpapar Covid-19.
Pedagang tersebut disebut sedang dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat beserta keluarganya.
Berikut isi pesan tersebut:
“Sekilas info dr grup sebelah Ibu2 yg jual kotak2 hantaran di LT dasar mayestik barusan meninggal., karena covid 19. Suami serta anak nya juga sdg dirawat di RSUD cengkareng.. Jadi sebaik nya jangan ke mayestik dulu ya..????”.
Pesan tersebut lantas dibantah oleh Perumda Pasar Jaya. Arief bahkan menyebutkan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Kita jelaskan informasi tersebut adaah hoaks dan kita minta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020) siang.
Pedagang di Pasar Mayestik memang ada yang meninggal. Namun, pedagang bernama Nadin tersebut meninggal karena jantung.
Dari informasi yang dihimpun pihak Perumda Pasar Jaya, Bu Nadin memiliki riwayat penyakit yaitu pembengkakan hati dan flek jantung.
“Selain itu di lantai dasar juga kan tidak ada pedagang keranjang, sehingga kita informasikan kembali bahwa itu tidak benar alias hoaks,” katanya.
Pihaknya meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat seperti sediakala datang ke pasar.