JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih melonjak selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Jumlah kasus terbilang fluktuatif atau naik turun. Namun, di angka yang lebih tinggi dibandingkan saat PSBB sebelumnya.
Bahkan dalam sepekan terakhir, bertambah 3.271 kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 di Jakarta 10 Agustus: Tertinggi di Pademangan Barat, Disusul Lagoa
Kasus tertinggi tercatat pada 8 Agustus 2020 yaitu terjadi 721 penambahan pasien positif Covid-19.
Tak hanya itu, terjadi tiga kali lonjakan selama sepekan terakhir bahkan dalam tiga hari berturut turut.
Berikut data pasien positif Covid-19 selama sepekan terakhir:
1. 3 Agustus : bertambah 489 menjadi 22.443 kasus
2. 4 Agustus: bertambah 466 menjadi 22.909 kasus
3. 5 Agustus: bertambah 357 menjadi 23.266 kasus
4. 6 Agustus: bertambah 597 menjadi 23.863 kasus (lonjakan pertama)
5. 7 Agustus: bertambah 658 menjadi 24.521 kasus (lonjakan kedua)
6. 8 Agustus: bertambah 721 menjadi 25.242 kasus (lonjakan ketiga)
7. 9 Agustus: bertambah 472 menjadi 25.714 kasus.
Pemperintah Provinsi DKI Jakarta kerap memgatakan bahwa tingginya kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir karena dilakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara massal.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, ada dua metode yang dilakukan, yakni tracing dan active case finding.
Baca juga: Sebaran 2.277 Kasus Baru Covid-19 RI, DKI Jakarta Tertinggi dengan 686
"Kita testing secara masif melalui dua strategi pendekatan. Pertama tracing kontak pada kasus confirm. Jadi begitu ada kasus positif yang dilaporkan oleh RS kami langsung tracing kepada lingkungan sekitar yang kontak erat dengan pasien tadi," kata dia, Kamis (30/7/2020) lalu.
Untuk active case finding, Dinkes DKI mendatangi kelurahan, RW, tempat-tempat dan daerah-daerah yang paling berisiko kemungkinan tertular dengan menghitung laju kecepatan incident rate.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.