Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Pasar Mayestik, Pasar Jaya Diminta Tidak Tutupi Informasi Pedagang Terpapar Covid-19

Kompas.com - 10/08/2020, 22:41 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak meminta agar Perumda Pasar Jaya tidak menutupi informasi pedagang yang terkena Covid-19.

Hal ini menanggapi sikap Pasar Jaya yang sempat membantah meninggalnya pedagang Pasar Mayestik, Jakarta Selatan karena virus corona.

Pasar Jaya kemudian meralat pernyataannya dan membenarkan hal tersebut.

"Kami harapkan, Pemprov DKI dalam spirit kepemimpinan Gubernur Pak Anies ini, agar tidak menutupi persoalan Covid-19 ini. Dan kita enggak perlu menutupi itu karena itu kontraproduktif. Jangankan provinsi, ini kan pandemi meluas secara global, belum ada satu negara pun yang tamat mampu menyelesaikan persoalan ini," ucap Johnny saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Polemik Informasi Pedagang Meninggal Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Pasar Mayestik

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menduga Perumda Pasar Jaya menutupi data tersebut karena tidak ingin konsumen menurun.

"Ini kadang-kadang mungkin Pasar Jaya pemimpinnya mungkin takut ya bawa yang ada di situ ya dia takut dia mendapat semacam punishment dari yang di atas. Takut konsumennya juga menurun," kata dia.

Menurut dia, dengan membuka data pedagang yang terpapar Covid-19 di pasar, justru memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa virus tersebut masih ada.

Sehingga masyarakat bisa lebih hati-hati dan melindungi diri dengan protokol kesehatan.

"Dengan kita buka maka menjadi pewartaan juga bahwa fakta virus itu masih ada di sekitar kita, semua kena, apalagi sampe meninggal. Kalau terbuka kan semacam warning ke masyarakat DKI bahwa covid ada di sekitar kita. Jangan sampai anggap enteng, sehingga protokol 3M itu jangan kita abaikan," jelasnya.

Baca juga: Polemik Informasi Pedagang Terpapar Covid-19 di Pasar Mayestik, Disebut Hoaks Kemudian Diakui

Sebelumnya, dalam sebuah pesan disebutkan bahwa seorang pedagang yang berjualan kotak hantaran di lantai dasar Pasar Mayestik telah terpapar Covid-19.

Pedagang tersebut disebut sedang dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat beserta keluarganya.

Pesan tersebut lantas dibantah oleh Perumda Pasar Jaya. Arief bahkan menyebutkan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Kita jelaskan informasi tersebut adalah hoaks dan kita minta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020) siang.

Pedagang di Pasar Mayestik memang ada yang meninggal. Namun, pedagang bernama Nadin tersebut meninggal karena jantung.

Baca juga: Sempat Sebut Hoaks, Pasar Jaya Akui Ada Pedagang Pasar Mayestik Positif Covid-19

Sementara itu, pihak keluarga salah satu pedagang di Pasar Mayestik membantah pernyataan Pasar Jaya yang menyebut pedagang bernama Nadin meninggal dunia karena penyakit jantung.

Sebagai informasi, Nadin sejatinya adalah nama sebuah toko yang bernama lengkap "Nadin Collection". Sementara pedagang di toko tersebut bernama Anismar Alnur.

Hal tersebut dikatakan salah satu keluarga almarhumah Anismar, Syntha, saat dihubungi pada Sabtu (8/8/2020).

"Itu saya bingung kok di berita kabarnya (meninggal) karena penyakit jantung, bukan karena Covid. Itu juga kita bertanya, 'Kok diberitakan kayak begini'," kata dia saat dikonfirmasi.

Perumda Pasar Jaya pun akhirnya mengakui bahwa salah seorang pedagang di pasar mereka benar terpapar virus yang telah menginfeksi jutaan manusia dunia ini. Menurut Kepala Pasar Mayestik, pihaknya tidak bermaksud menutupi kejadian ini melainkan hanya miskomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com