Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Fakta Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Alami Kebakaran

Kompas.com - 11/08/2020, 09:26 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan rumah yang berada di wilayah RW 10, Pademangan Barat, Jakarta Utara terbakar pada Minggu malam hingga ke Senin (10/8/2020) dini hari.

Di satu sisi, kawasan Pademangan Barat merupakan kelurahan dengan kasus sebaran Covid-19 terbanyak di Jakarta, yaitu dengan 298 kasus per Minggu kemarin.

Warga yang rumahnya terbakar sempat mengungsi ke Masjid Al Huda, yang tidak jauh dari lokasi, lalu dipindah ke salah satu gudang keramik milik warga.

Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 di Jakarta 10 Agustus: Tertinggi di Pademangan Barat, Disusul Lagoa

Meski dalam tempat pengungsian, seluruh warga wajib menaati dan menjalani protokol kesehatan dengan mejaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan secara rutin.

Berikut kronologi dan fakta terkait kebakaran di Pademangan Barat:

Kronologi

Api mula-mula muncul dari salah satu rumah warga pada Minggu (9/8/2020) malam.

"Awal mula api, terjadi arus pendek pada salah satu rumah yang mengakibatkan percikan api dan terjadi kebakaran yang tidak terkendali," kata Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Abdul Wahid saat dikonfirmasi.

Kobaran api yang besar cepat sekali merembet ke bangunan lain yang berdempetan.

Baca juga: Permukiman Padat di RW 10 Pademangan Barat Terbakar, Ratusan Orang Mengungsi

Api kemudian membakar bangunan yang berada di sisi kiri kanan, serta belakang rumah.

Setelah petugas Gulkakart Jakut menerima laporan, sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 65 personel dikerahkan.

Sekitar pukul 22.59 WIB, api sudah mulai padam. Proses pendinginan dilakukan hingga api benar-benar padam pada pukul 01.06 WIB.

Dalam peristiwa kebakaran ini dua orang terluka dan sudah mendapat perawatan medis.

Warga pun mengungsi di Masjid Al Huda dan setelah itu berpindah ke gudang keramik milik salah satu warga.

Suku Dinas Sosial Jakarta Utara juga sudah menyalurkan bantuan.

Bantuan utama berupa selimut, makanan siap saji, mi instan, biskuit, perlengkapan shalat, kaus, matras, perlengkapan bayi, dan peralatan mandi.

Sementara itu, Lurah Pademangan Barat Ruspandi mengatakan jumlah warga yang terdampak atau mengungsi akibat kebakaran sebanyak 114 orang.

"Peristiwa kebakaran di RT 05/010, Pademangan Barat, jumlah 28 KK, sedangkan jumlah jiwa 114 orang. Laki-laki 61 orang dan perempuan 53 orang," kata Ruspandi.

Protokol kesehatan di pengungsian

Lokasi kebakaran berada di kelurahan dengan kasus sebaran Covid-19 terbanyak di Jakarta.

Oleh sebab itu, Camat Pademangan Mumu Mujtahid meminta warga RW 10, Pademangan Barat yang tertimpa musibah kebakaran untuk menerapkan protokol kesehatan selama di tempat pengungsian.

Ia berpesan kepada petugas yang berada di tempat pengungsian agar selalu mengawasi para warga.

Baca juga: Ada di Kelurahan Kasus Covid-19 Tertinggi, Korban Kebakaran Pademangan Barat Diingatkan Jaga Jarak di Pengungsian

"Ya kami memang mengimbau teman-teman di lapangan seperti Tagana, untuk mengatur jarak antar pengungsi satu dengan yang lain," kata Mumu saat dihubungi, Senin.

Jarak antara satu pengungsi dengan pengungsi lainnya diatur sekitar 1 hingga 1,5 meter.

Bukan hanya itu, Mumu juga mengingatkan agar para warga yang berada di lokasi pengungsian untuk wajib menggunakan masker.

Pihaknya pun berjanji akan memberikan bantuan berupa masker.

Serta untuk kewajiban cuci tangan menggunakan sabun, pihak kecamatan juga akan berusaha untuk membagikan penyanitasi tangan atau hand sanitizer kepada tiap keluarga.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi minimnya ketersediaan air di tempat pengunsian.

"Mereka juga wajib memakai masker. Bila perlu satu keluarga memiliki satu hand sanitizer, kalau air mengalir cukup sulit ya makanya sementara pakai handsanitizer," kata Mumu.

Bantuan masker, hand sanitazer, dan sabun

Selain bantuan sosial seperti pakaian, makanan, serta obat-obatan. Pihak kecamatan juga menerima bantuan berupa alat-alat pelindung diri seperti masker, hand sanitazer, sabun cuci tangan.

Bantuan tersebut nantinya akan langsung diserahkan ke pengungsi.

Pengungsi dapat menggunakan langsung bantuan sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Pademangan Barat.

Baca juga: Pademangan Barat Jadi Wilayah Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta, Ini yang Dilakukan Lurah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com