Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selisih hingga 659, Data Kasus Aktif Covid-19 Pemkot Bekasi Tak Sinkron dengan Pemprov Jabar

Kompas.com - 11/08/2020, 17:52 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pasalnya kapasitas pasien di rumah sakit rujukan di Kota Bekasi hanya bisa menampung 117 orang.

“Kalau itu sehari 680, rumah sakit kita penuh. Rumah sakit swasta juga penuh. Orang rumah sakit kita cuma 117 orang. Dari awal juga kita selalu dibuat merah (zonanya),” tambah Rahmat.

Baca juga: Struktur Bata di Bawah Stasiun Bekasi Diduga Bekas Markas di Zaman Jepang

Sementara, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti mengakui memang ada yang belum sinkron antara data dari Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi.

Hal itu terjadi karena data yang digunakan antara Pemprov dengan Pemkot berbeda.

Berli mengatakan, data Covid-19 yang digunakan adalah hasil penghitungan akhir rekapan data yang telah terverifikasi dari jumlah kasus yang dilaporkan Pemerintah Pusat dan Pemkot.

“Kalau Provinsi merekap dari Kota terus ke Pusat, di Pusat selesai diverifikasi dan dipublished. Pemprov ambil data yang dipublikasi pusat. Jadi jedanya bisa beberapa hari antara Pemprov Jabar dengan Bekasi,” ujar dia.

Sementara, data yang disajikan oleh Pemkot Bekasi dinamis sesuai yang dilaporkan dari Labkesda Kota Bekasi.

“Kalau Kota memang data sewaktu, jadi pergerakannya sangat dinamis,” ucap Berli.

Berli mengatakan, perbandingan data yang jauh berbeda itu akan terus disinkronkan sehingga data yang disajikan antara Pemkot dan Pemprov Jabar tidak berbeda jauh.

“Ini sudah berulang diklarifikasi oleh Jabar maupun Bekasi. Masalah teknologi informasi data ini memang masih terus kita perbaiki. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, masalah ini bisa ada solusi bersama,” kata dia.

“Tetapi intinya kami semua tetap menjaga kekompakan dalam menghadapi Covid-19 ini. Mengoordinasikan dan menyinergikan upaya yang dilakukan dengan optimalisasi semua sumber daya yang ada,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com