JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta masih dalam tahap pengerjaan proyek Fase 2A rute Bundaran HI-Kota.
Saat ini pengerjaan proyek tersebut dilakukan secara paralel termasuk untuk area Thamrin dan Monas, Jakarta Pusat.
Sebagai imbas dari pengerjaan tersebut, 867 pohon harus dipindahkan dan ada pula yang digantikan.
Rinciannya 171 pohon di Thamrin bakal diganti dan 64 pohon bakal direlokasi.
Baca juga: MRT Fase 2A di Monas dan Thamrin, 867 Pohon Harus Diganti dan Direlokasi
Sementara untuk area Monas, rinciannya 430 pohon akan diganti dan 150 pohon akan direlokasi.
Selain itu, ada 52 pohon di Jalan Museum yang juga terdampak.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, kategori untuk pohon yang direlokasi adalah pohon yang masih sehat.
Sedangkan pohon yang tidak sehat dan tergolong rapuh akan digantikan dengan pohon yang baru.
"Jadi kita lakukan identifikasi pohon sehat dan kurang sehat. Lalu kita laporkan ke Dinas Pertamanan kalau arahan harus diganti, diganti dengan apa. Bahkan kita dapat arahan jenis pohonnya. Intinya ada 2 kegiatan penggantian pohon atau relokasi pohon," ucap Silvia Halim, di Gedung Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (11/8/2020).
Silvia menjelaskan, untuk menentukan pohon mana yang harus diganti dan direlokasi, maka dilakukan inventarisasi dan pemeriksaan atau USG kepada pohon.
"Untuk kondisi kesehatan kita sempat melakukan kegiatan namanya USG untuk mengecek kondisi pohon tersebut. Kalau pohon yang didapati sudah tidak sehat, dengan probability hidup yang rendah maka pohon itu akan diganti saja. Tapi kalau pohon itu kondisinya sehat baik maka akan direlokasikan," ujar dia.
Meski pohon yang sebenarnya diganti dan relokasi adalah 867 pohon, namun total pohon yang bakal diganti PT MRT Jakarta yaitu 1.173.
Dalam melakukan penggantian dan relokasi pohon untuk proyek MRT, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Sebagai acuan penanaman kembali, maka didasarkan pada Keputusan Gubernur Nomor 792 Tahun 1997.
"Di kepgub ini sampai sudah diatur bagaimana cara penanaman. Dinas Pertamanan memberi arahan harus ditanam bagaimana. Kita mengikuti pola penanaman sesuai kepgub termasuk jenis pohonnya apa," tutur Silvia.
Silvia menjelaskan, relokasi pohon di area Monas dan Thamrin yang terdampak pembangunan MRT bakal menggunakan metode root balling.
Root ball atau bulatan, merupakan salah satu proses transplantasi di mana akar pohon seperti dibungkus dan diikat pada bagian akar.
Meski demikian, akan disisakan satu atau dua akar utama agar tanaman tetap berdiri pada posisinya dan masih dapat menyerap unsur hara dari akar utama yang disisakan.
Baca juga: Begini Cara MRT Jakarta Relokasi Pohon di Monas dan Thamrin yang Terkena Proyek
"Tahapan pertamanya akan kita lakukan root balling. Root balling itu nanti kita ekspose akar pohon tersebut untuk mengondisikan si pohon tersebut. Nah begitu sudah siap dia akan diangkat dan dipindahkan ke lokasi yang sudah ditentukan," jelasnya.
Untuk pohon yang akan direlokasi, sebagian dibawa ke area selatan Monas yang sebelumnya merupakan area kandang rusa.
Lalu, sebagian lagi akan dibawa ke lokasi pembibitan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota di wilayah Srengseng, Jakarta Barat.
"Pohon pengganti akan diganti ke kebun bibit Srengseng, Jakarta Barat, akan dimanfaatkan Dinas Pertamanan. Pohon yang digantikan dikemanakan? Akan dibawa ke tempat penimbunan kayu Jakarta Selatan milik Dinas Pertamanan, akan diolah lagi, akan dibuat menjadi nilai tambah, tidak dibuang begitu saja," terang Silvia.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar mengatakan, estimasi anggaran untuk relokasi hingga penanaman kembali 1.173 pohon di area Monas dan Jalan MH Thamrin yang terdampak proyek MRT sebesar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar.
Pohon-pohon itu harus ditanam kembali karena adanya pemindahan dan penggantian 815 pohon akibat pengerjaan proyek MRT Fase 2A di Monas dan Thamrin. Selain itu, ada 52 pohon di Jalan Museum yang digantikan dengan 260 pohon.
Total pohon yang diganti dan direlokasi sebenarnya hanya 867 pohon. Namun PT MRT Jakarta menambah jumlah pohon yang akan ditanam kembali, sehingga total jumlahnya mencapai 1.173 pohon.
Baca juga: Anggaran Relokasi dan Penggantian Pohon Terkena Proyek MRT Jakarta Sebesar Rp 4 Miliar
"Ini sudah bagian dari pekerjaan kontraktor, estimasi kasar penanaman kembali sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar untuk penanaman kembali," ucap William.
Pengerjaan proyek Fase 2A sendiri ditargetkan selesai pada tahun 2025.
MRT Fase 2A rute Bundaran HI-Kota sepanjang 5,8 kilometer akan memiliki tujuh stasiun bawah tanah, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Kedalaman stasiun mulai dari 17 meter hingga 36 meter.
Fase 2A itu telah dibangun sejak Maret lalu, dimulai dengan paket CP201, yakni konstruksi Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, dan pekerjaan terowongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.