Tahun ini, ketika pimpinan tertinggi DPRD Kota Depok beralih dari tangan PDI-P ke PKS, akhirnya raperda tersebut disetujui masuk ke tahap pembahasan di parlemen.
Andi menyatakan, PSI sudah menutup pintu untuk bergabung dengan koalisi di mana ada PKS di dalamnya.
Oleh karena itu, menurut dia, satu-satunya opsi bagi partainya pada Pilkada Depok nanti yakni otomatis merapat ke kubu oposisi yang dimotori Gerindra dan PDI-P.
"Kalau untuk PKS kami tertutup. Kemungkinan besar hanya ada dua calon nanti, salah satu calon kan telak sudah partai pengusungnya pasti PKS, kita sudah sepakat prioritas kita mengakhiri rezim PKS selama 15 tahun ini," jelas Andi.
Baca juga: PKS Bakal Usung Mohammad Idris-Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2020?
Sebagai informasi, sejauh ini Gerindra dan PDI-P coba menghimpun kekuatan partai-partai yang belum digaet oleh kubu PKS.
Partai Golkar dengan 5 kursi di DPRD Kota Depok, PKB dengan 3 kursi, serta PSI dengan 1 kursi jadi tiga partai yang dikabarkan akan berkoalisi dengan mereka.
Jika ditotal, perolehan 9 kursi antara Golkar, PKB, dan PSI memang masih terpaut 1 kursi buat mengusung calon kandidat di Pilkada Depok 2020.
Andi menekankan bahwa pihaknya akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Gerindra dan PDI-P, jika kedua parpol mempertahankan pola yang ia anggap tak serius untuk menghadapi Pilkada Depok.
"Palingan membuka diri untuk poros ketiga sebab kami tidak melihat ada keseriusan dari koalisi untuk mengakhiri rezim PKS," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.