Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Bata Kuno Berbentuk Lorong, Ini Kisah di Balik Berdirinya Stasiun Bekasi

Kompas.com - 12/08/2020, 17:46 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pembangunan rel kereta dogong ini dilakukan oleh tuan tanah karena saat itu jalan raya yang menghubungkan wilayah Lemahabang – Cibarusah kondisinya sangat tidak baik, tidak bisa dilalui mobil. Untuk menghemat biaya, maka dibangunlah kereta dogong tersebut.

Saat itu posisi Stasiun Bekasi dibangun di dekat pusat pemerintahan Bekasi, yakni di Alun-alun Bekasi.

“Waktu itu areanya alun-alun sudah ada, kenapa dibangun Stasiun Bekasi di wilayah situ karena sudah berbentuk kota, sudah ada kantor kejaksaan dan ada pabrik-pabrik. Bahkan perumahan juga sudah ada waktu itu,” kata dia.

Baca juga: Ditjen Perkeretapian Hentikan Pembongkaran Struktur Bata Kuno di Proyek DDT Stasiun Bekasi

Stasiun Bekasi pun direnovasi beberapa kali seiring perkembangan zaman. Pemugaran itu menyebabkan sentuhan arsitektur khas Belanda hilang.

"Kayak sekarang-sekarang ini (Stasiun Bekasi) bisa dikatakan enggak ada heritage-nya, tidak ada ciri khas stasiun itu, tidak seperti di Jatinegara dan Jakarta Kota. Sudah banyak terjadi perubahan mengikuti perubahan zaman," ucap Ali.

Secara fisik Stasiun Bekasi itu memang berubah, namun peninggalan Belanda di bawah tanah ini ternyata meninggalkan struktur bata berbentuk lorong. Lorong yang diduga dahulunya adalah gorong-gorong juga menjadi teka-teki.

Ali sendiri pun tak dapat membuktikan bahwa susunan batu bata adalah gorong-gorong peninggalan zaman Belanda.

Meski demikian, ia berharap Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) memeriksa dan meneliti struktur bata yang ada di perimeter Stasiun Bekasi.

Apabila benar struktur bata itu cagar budaya maka besar harapannya untuk dibuatkan heritages di Stasiun Bekasi sebagai tempat penyimpanan.

“Sehingga orang-orang bisa tahu bagaimana sejarah Stasiun Bekasi gitu,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com