Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari Bukan karena Kebocoran Sumur YYA-1

Kompas.com - 12/08/2020, 18:16 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Pertamina membantah dugaan kebocoran di Sumur YYA-1 miliknya yang mengakibatkan gumpalan minyak terbawa hingga pinggir pantai perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu.

Pertamina menegaskan, Sumur YYA-1 dalam kondisi aman sejak bermasalah pada pertengahan tahun 2019.

"Sumur YYA -1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA -1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman," kata VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) ,Ifki Sukarya, melalui siaran pers yang diterima Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Pertamina Teliti Sumber Gumpalan Minyak yang Cemari Perairan Pulau Pari

Sejauh ini Pertamina fokus bekerja sama dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan petugas PPSU untuk mengumpulkan sisa-sisa gumpalan minyak.

"PHE akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi," kata Ifki.

Jumlah petugas yang membersihkan gumpalan minyak terdiri dari 10 orang dari PHE OSES, 22 orang Sudin LH Kabupaten Kepulauan Seribu, serta 10 orang petugas PPSU.

Pertamina menargetkan pembersihan lokasi sekitar perairan berlangsung selama tiga hari ke depan.

Pada waktu bersamaan, Pertamina mengambil sampel guna mengentahui asal kandungan gumpalan minyak itu.

Pinggiran pantai Pulau Pari tercemar tumpahan minyak yang sudah padat dan berwarma hitam dalam beberapa hari terakhir.

Gumpalan minyak serupa juga terdapat Pulau Untung Jawa dan Tidung. Namun, kondisi di dua pulau tidak separah di Pulau Pari. Di Pulau Pari petugas mengumpulkan setidaknya 380 karung dengan berat rata-rata 20 kilogram per karung.

Gumpalan minyak itu mungkin saja berasal dari kapal yang melintas di sekitar kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com