Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19: Virus Corona Masih Ada, Jangan Sampai Terpapar Baru Taat Protokol Kesehatan

Kompas.com - 13/08/2020, 08:18 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penyintas Covid-19, Zali, meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) masih menyebar dan dapat menyerang siapa pun yang tak taat protokol kesehatan.

Menjaga protokol kesehatan berarti melindungi orang-orang sekeliling dan terdekat kita. Zali meminta masyarakat tak menganggap remeh ancaman nyata Covid-19.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Sebut Mereka yang Abai Protokol Kesehatan sebagai Orang Arogan

“Jangan anggap remeh sih, kita harus taat aturan protokol kesehatan. Itu berpengaruh mencegah penyebaran Covid-19. Jangan sampai keluarga kita ada yang kena Covid baru taat,” kata Zali kepada Kompas.com, Rabu (12/8/2020).

Zali mengaku miris melihat kondisi masyarakat saat ini, yang seakan tak peduli pada kasus Covid-19.

Ia menganggap bahwa saat ini masyarakat beranggapan bahwa kasus Covid-19 telah tiada.

Padahal awal-awal Covid-19 muncul di Indonesia, semua masyarakat panik.

Baca juga: Penyintas Covid-19: Virus Corona Benar-benar Ada, Saya Sudah Merasakannya...

Semua terlihat berjaga-jaga mengenakan masker dan membeli hand sanitizer. Bahkan kampanye tidak keluar rumah pun kerap digaungkan.

Namun, kini semenjak adanya pelonggaran PSBB, masyarakat mulai abai. Masyarakat seolah merasa bebas setelah dikurung tiga bulan tak keluar rumah.

“Semakin jumlah kasus makin tinggi malah protokolnya makin kendor. Mungkin bosen udah atau bisa masyarakat malah ngeremehin juga,” kata dia.

Dia prihatin melihat keadaan masyarakat abai bahkan ada yang percaya Covid-19 itu ada.

Zali tak ingin masyarakat lain merasakan sepertinya terkurung dalam satu kamar bahkan diasingkan dari orang-orang sekitarnya.

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19: Jangan Kucilkan Pasien Covid-19, Kita Juga Ingin Sembuh

Meski masih bisa mengerjakan hobinya di dalam kamar, tetapi ia tetap merasa dipenjara sendiri.

Dia mengatakan, menjadi pasien Covid-19 adalah pengalaman menyeramkan yang tak pernah terbayangkan dalam hidupnya.

Saat ini ia masih memperjuangkan untuk sembuh dari penyakit yang masih ada di dalam tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com