JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta berada di angka yang tinggi setiap harinya.
Pada Rabu (12/8/2020) kemarin, penambahan kasus positif sebanyak 578 kasus. Secara akumulatif, jumlah pasien positif sampai hari ini sebanyak 27.242 kasus.
Bahkan tak ada zona hijau atau wilayah dengan 0 kasus Covid-19 di wilayah Ibu Kota.
Baca juga: Wagub DKI: Rumah Sakit Covid-19 Tidak Overload, Terisi 55 Persen
Dinilai tidak parah
Meski jumlah kasusnya masih tinggi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini tidak parah.
"Sekarang ini kan teman-teman bisa liat, kasusnya belum membaik, ya kan, virusnya masih ada. Tapi kan tidak parah," ucap Ariza saat dihubungi, Rabu (12/8/2020).
Ariza menyebutkan bahwa angka kematian di DKI Jakarta saat ini adalah 3,7 persen atau 953.
"Jakarta kan angka kematiannnya masih 3,7 persen, gitu loh. Ada yang meninggal tapi angkanya lebih baik dari nasional," kata dia.
Ketua DPP Partai Gerindra ini menegaskan saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperbanyak tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Baca juga: Wagub: Virus Covid-19 Masih Ada di Jakarta, tetapi Tidak Parah
Maka tak heran jumlah kasus terus meningkat. Menurut dia, testing merupakan salah satu solusi untuk mengatasi penyebaran virus corona di Ibu Kota.
"Kami memang lebih baik memperbanyak testing. Supaya bisa menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah kan harus mengidentifikasi masalah. Itu solusi dengan testing. kalau testing diperbanyak memang angka penyebarannya kelihatan," tutur dia.
Rumah sakit masih mencukupi
Ariza juga menyebutkan bahwa kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta terisi 55 persen.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 67 rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.
Dari keseluruhan rumah sakit ini terdapat 4.556 tempat tidur untuk ruang isolasi dan 659 lainnya di ruang ICU khusus Covid-19.
"Tidak overload. Kapasitas kami lebih dari cukup. Memang ada peningkatan dari 45 menjadi 55 persen," ucapnya.
Baca juga: Wagub DKI: Tidak Ada Zona Hitam Covid-19 di Jakarta
Kapasitas ini dinilainya masih sangat mencukupi untuk menampung pasien Covid-19. Maka seharusnya tak ada pasien yang tidak tertampung di RS.
"Tapi masih mencukupi. Jadi tidak ada pasien yang terbengkalai. Kurang lebih di atas 50 sudah. Tapi kan ada peningkatan," kata Ariza.
Tidak ada zona hitam
Ariza juga membantah bahwa seluruh di DKI Jakarta masuk zona hitam Covid-19.
Hal itu disampaikan menanggapi beredarnya foto yang menampilkan lima wilayah Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan, sebagai zona hitam Covid-19.
"Tidak ada zona hitam," tegas dia.
Baca juga: [HOAKS] Data BIN Tetapkan Jakarta Zona Hitam Covid-19
Ia mengakui penyebaran Covid-19 di Ibu Kota memang tinggi.
Namun, tingginya jumlah kasus itu karena tak lepas dari tes swab massal yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Di Jakarta memang penyebarannya tinggi karena disebabkan, testing banyak. Luar biasa testing kita. Jumlahnya bisa 5.000 hingga 10.000 per harinya. Sudah jauh di atas 55.000 lebih (per pekan)," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.