JAKARTA, KOMPAS.com - Masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) fase 3 bakal berakhir Kamis (13/8/2020) ini, setelah berlangsung sejak 31 Juli 2020 lalu.
Sebenarnya, PSBB transisi ini telah diberlakukan sejak 5 Juni 2020 dan telah diperpanjang sebanyak tiga kali.
Perpanjangan tersebut bukan tanpa alasan. Jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota terus melonjak.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza mengungkapkan, kemungkinan PSBB transisi akan kembali diperpanjang selama 14 hari.
Baca juga: Covid-19 di Mata Wagub DKI, Dinilai Tidak Parah hingga Bantah Ada Zona Hitam di Jakarta
Pertimbangannya adalah masih tingginya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
"(Alasan diperpanjang) karena masih cukup tinggi angkanya (positif Covid-19). Akan diperketat, perkantoran, rumah sakit, semualah. (Pengawasan) tempat-tempat umum ditingkatkan," kata Ariza saat dikonfirmasi, Rabu (12/8/2020).
Empat kali lonjakan kasus dalam 2 pekan
Catatan Kompas.com, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih fluktuatif, bahkan mencatat lonjakan tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.
Setidaknya tercatat empat kali lonjakan kasus di Jakarta dalam dua pekan terakhir. Penambahan kasus tertinggi tercatat pada 8 Agustus 2020, yaitu dengan 721 kasus.
Tak hanya itu, terjadi tiga kali lonjakan selama sepekan terakhir, yakni 7 Agustus, 8 Agustus, dan 12 Agustus.
Baca juga: PSBB Transisi Dinilai Memperburuk Pandemi Covid-19, Warga: Kembali ke Awal Saja
Berikut rincian penambahan kasus positif Covid-19 selama dua pekan terakhir:
1. 30 Juli : 20.769 kasus
2. 31 Juli : bertambah 432 menjadi 21.201 kasus
3. 1 Agustus : bertambah 374 menjadi 21.575 kasus
4. 2 Agustus : bertambah 379 menjadi 21.954 kasus
5. 3 Agustus : bertambah 489 menjadi 22.443 kasus
6. 4 Agustus: bertambah 466 menjadi 22.909 kasus
7. 5 Agustus : bertambah 357 menjadi 23.266 kasus
8. 6 Agustus: bertambah 597 menjadi 23.863 kasus (lonjakan pertama)
9. 7 Agustus: bertambah 658 menjadi 24.521 kasus (lonjakan kedua)
10. 8 Agustus: bertambah 721 menjadi 25.242 kasus (lonjakan ketiga)
11. 9 Agustus: bertambah 472 menjadi 25.714 kasus
12. 10 Agustus : bertambah 479 menjadi 26.193 kasus
13. 11 Agustus : bertambah 471 menjadi 26.664 kasus
14. 12 Agustus : bertambah 578 menjadi 27.242 kasus (lonjakan keempat)
Angka positivity rate juga melampaui batas ideal WHO, yakni tidak lebih dari 5 persen. Catatan tertinggi positivity rate adalah 8,4 persen pada 12 Agustus 2020.
Tak ada lagi zona hijau
PSBB transisi di Jakarta malah memperburuk penyebaran Covid-19. Saat ini, tak ada lagi wilayah zona hijau atau nol kasus di DKI Jakarta.
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id per Rabu malam, kasus positif Covid-19 tersebar di semua kelurahan di Jakarta, yakni 267 kelurahan.
Baca juga: [HOAKS] Data BIN Tetapkan Jakarta Zona Hitam Covid-19
Situs web resmi Pemprov DKI menampilkan data 25 kelurahan dengan kasus tertinggi Covid-19.
Berikut daftar 25 kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi Covid-19 di Jakarta:
1. Lagoa, Jakarta Utara: 145 kasus
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.