Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Sekolah Terapkan KBM Tatap Muka Setelah Kota Bekasi Masuk Zona Kuning

Kompas.com - 13/08/2020, 16:04 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar mengatakan, seluruh sekolah di wilayahnya tengah mempersiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Proses KBM tatap muka akan dilakukan ketika Kota Bekasi masuk dalam wilayah zona kuning Covid-19.

“Jadi kami sudah melakukan persiapan-persiapan. Jadi kalau wilayah kami sudah zona kuning, kami siap langsung mempersiapkan konsep role model. Kami siapkan bahwa semua sekolah swasta, negeri harus mempersiapkan role model masing-masing,” ujar Uu saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Pemkot Bekasi Resmi Hentikan Simulasi KBM Tatap Muka di Enam Sekolah

Uu mengatakan, pihak Kemendikbud mengizinkan sekolah beroperasi kembali jika masuk zona kuning. Kini Kota Bekasi masih ada di zona oranye atau risiko sedang.

Ketika Kota Bekasi masuk zona kuning, sekolah langsung menerapkan KBM tatap muka tanpa simulasi.

“Tidak lagi simulasi, tetapi langsung KBM tatap muka. Kita yang penting posisinya udah siap. Kita beberapa hari lalu sudah panggil kepala sekolah SD, SMP, pengawas untuk mempersiapkan manakala diizinkan KBM tatap muka, tak perlu meraba lagi,” kata dia.

Uu mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menuju KBM tatap muka.

Mulai dari menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan di sekolah hingga lakukan rapid test terhadap guru sesuai arahan Kemendikbud.

“Kurikulumnya kan sesuai dengan tahun ajaran, diberi keleluasaan membuat kurikulum mandiri, sedang kami persiapkan juga,” tutur dia.

Baca juga: Tidak Diizinkan Gelar KBM Tatap Muka, Begini Respons Wali Kota Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi sebelumnya menghentikan simulasi KBM tatap muka di enam sekolah role model atau percontohan.

Simulasi KBM tatap muka itu sudah berlangsung sejak Senin (3/8/2020), di SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.

Rencana awal, simulasi dilakukan hingga akhir Agustus nanti. Namun, simulasi dihentikan pada hari ke empat.

Uu mengatakan, ada beberapa pertimbangan simulasi KBM tatap muka dihentikan.

Baca juga: UPDATE 12 Agustus: Bertambah 22, Kini Ada 648 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi

Salah satunya, masukan dari Kemendikbud bahwa simulasi KBM tatap muka di sekolah sebenarnya cukup selama tiga hari.

Sebelumnya, Kemendikbud mengirimkan surat kepada Pemkot Bekasi agar segera menghentikan simulasi KBM tatap muka yang sudah berlangsung di enam sekolah.

Alasannya, Kota Bekasi saat ini masih berada dalam zona oranye Covid-19. Sementara dalam aturan SKB 4 Menteri disebutkan bahwa sekolah akan diizinkan melangsungkan KBM tatap muka dengan syarat wilayahnya berada dalam zona hijau atau bebas Covid-19.

Menurut Kemendikbud, sekolah sah-sah saja menggelar simulasi. Namun, simulasi biasanya hanya dilakukan tiga atau dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com