JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, ada jasa Wali Kota Seoul, Park Won Soon dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota.
Anies mengenang kebaikan Wali Kota Seoul yang dia panggil dengan nama Mayor Park melalui unggahan di Instagram pribadinya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan terima kasih atas kebaikan sang Wali Kota yang dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (10/7/2020) lalu.
"Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota," kata Anies seperti dikutip dari unggahan Instagramnya, Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Kondisi Jakarta 5 Bulan Pandemi Covid-19: Tak Ada Zona Hijau, Warga Tetap Malas Pakai Masker
Anies menceritakan awal kebaikan Mayor Park yang tak segan mengibahkan alat tes uji Covid-19 kepada Pemprov DKI.
Pada awal merebaknya Covid-19, Pemprov DKI masih susah untuk meningkatkan kapasitas testing di Ibu Kota karena keterbatasan alat Rapid Test hingga PCR.
View this post on Instagram
Pada awal wabah merebak di Jakarta, kita mencari segala macam cara untuk bisa meningkatkan kapasitas testing. Masalahnya saat itu, ketersediaan alat RT-PCR di dalam negeri terbatas, di pasaran global pun amat langka. Semua upaya dikerjakan untuk meningkatkan kapasitas itu. Mulai dari usaha membeli ke produsen sampai usaha meminjam alat RT-PCR. Ada 8 kota yang kita kirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta. Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan. Semua merespon cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yg sama. Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang siap menghadapi pandemi ini. Tapi beberapa merespon positif dan siap membantu. Ada satu yang unik, yaitu Mayor Park Woon Soon, Walikota Seoul. Mayor Park adalah seorang sahabat baik. Kita sering berinteraksi dalam berbagai kesempatan. Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah utk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan. Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta. Datanglah sebuah mesin RT-PCR. Dikirim langsung dari Seoul. Diantarkan oleh Dubes Korea Selatan ke Balaikota. Alat ini mampu memproses hingga 900 sampel/hari. Pada Dubes Korsel saya titipkan sepucuk surat dan selembar kain batik betawi untuk Mayor Park. Surat itu telah sampai pada Mayor Park, tapi batik betawi itu belum sempat dipakainya karena Mayor Park ditemukan wafat 3 minggu kemudian. Seorang walikota yang berjasa dalam membantu Jakarta itu telah berpulang, tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang. Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota. Interaksi yang selama ini dibangun di tataran global itu mengantarkan pada persahabatan dan jejaring internasional. Sejalan pesan konstitusional kita, “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Dan dalam situasi krisis, seperti saat pandemi ini, pertemanan dan persahabatan itu menemukan pembuktiannya. Itulah yang kita semua ikut rasakan. #ABW
A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on Aug 12, 2020 at 7:22pm PDT
Anies bersama jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas testing, mulai dari usaha membeli hingga meminjam alat RT-PCR.
"Ada 8 kota yang kita kirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta. Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan," kata Anies.
"Semua merespons cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yang sama. Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang siap menghadapi pandemi ini," sambungnya.
Baca juga: Pengawasan Pencegahan Covid-19 di Permukiman Jakarta Dinilai Lemah
Meskipun demikian, ada sejumlah kepala daerah yang siap membantu Jakarta untuk menyediakan alat tes, di antaranya Mayor Park.