Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranjau Paku di Jakarta: Titik Rawan, Jenis Ranjau hingga Tips Berkendara

Kompas.com - 14/08/2020, 06:19 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan protokol Jakarta masih rawan ranjau paku. Masih ada catatan zona merah atau titik "langganan" di mana ban kendaraan mendadak gembos.

Paku-paku di ruas jalan protokol di Jakarta bervariasi. Ada yang berbentuk paku, ada juga yang berbentuk potongan jari-jari payung.

Demikian yang menjadi catatan Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community.

“Jakarta masih sangat rawan sekali ranjau paku maupun ranjau jari-jari payung,” kata Penasihat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community Abdul Rohim saat dihubungi, Rabu malam.

Baca juga: Jalan Protokol di Jakarta Masih Rawan Ancaman Ranjau Paku

Berikut informasi lengkap seputar ranjau paku di wilayah Jakarta.

1. Daerah rawan ranjau paku

Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community membagikan beberapa titik yang paling rawan ranjau paku di ruas-ruas jalan protokol di Jakarta.

“Yang masih sangat rawan sekali sepanjang ruas jalan Gatot Subroto mulai selepas Halte Busway Slipi Petamburan mengarah Semanggi. Untuk jenis ranjau sepanjang jalan Gatsu rata-rata kebanyakan ranjau jari-jari payung,” ujar Abdul.

Selain itu, lokasi paling rawan lainnya yaitu setelah gerbang Semanggi 1 sampai dengan Pancoran mengarah ke Cawang.

Baca juga: Ini Titik Paling Rawan Ranjau Paku di Jalan Protokol Wilayah Jakarta

Di wilayah Jakarta Pusat, ranjau paku banyak bertebaran di sekitar Jalan Letjen Suprapto Galur ke arah underpass Senen dan ruas Jalan Gunung Sahari Kartini mengarah ke Mangga Dua.

“Untuk ruas Galur Senen paku-paku ukuran 3 sampai dengan 4 sentimeter begitu juga yang di Gunung Sahari jenisnya paku,” kata Rohim.

Di wilayah Jakarta Barat, ada di ruas Jalan Kyai Tapa ke arah Roxy dan arah sebaliknya.

“Ruas Jalan Kyai Tapa, jari-jari payung dan flyover Tomang mengarah Grogol itu jenisnya ranjau paku,” tambah Rohim.

Selain itu, ada juga Jalan Makaliwe Raya ke arah flyover Grogol dan flyover Tomang ke arah Grogol.

“Untuk di daerah Jakarta Selatan yang masih rawan sekitaran perempatan Fedex mengarah Simatupang dan di Bunderan Pondok Indah mengarah Sekolah Duta,” katanya.

2. Ranjau paling berbahaya

Ranjau jari-jari payung disebut jadi ranjau yang paling berbahaya bagi pengendara kendaraan bermotor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com