Objek kedua yang berada di area taman proklamasi adalah tugu petir. Tugu petir berbentuk linggis setinggi 17 meter dibangun tepat di kiri depan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.
Tugu terebut berdiri tegak menuding langit dengan lambang petir di puncaknya.
Kilat tersebut melambangkan betapa menggelegarnya peristiwa pembacaaan proklamasi kemerdekaan Indonesia, sementara linggis menggambarkan derap pembangunan.
Tepat 75 tahun lalu, di kaki tugu petir inilah, Bung Karno didampingi Bung Hatta berdiri tegak membacakan teks proklamasi.
Monumen Proklamator Soekarno-Hatta, Kenangan Sosok Sang Proklamator
Objek ketiga, objek paling menonjol di area taman proklamasi adalah Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.
Monumen Proklamator Soekarno-hatta dibuat sebagai momentum pengingat pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi Muhammad Hatta pada 17 Agustus 1945.
Catatan Harian Kompas 15 Juli 1997, Monumen proklamator itu merupakan karya perupa Nyoman Nuarta, Sidharta (keduanya dari ITB) dan Sumartono (ASRI). Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 16 Agutus 1980.
Monumen itu menggambarkan sosok Bung Karno dalam usia 46 tahun yang tengah membacakan teks proklamasi.
Di sisi kirinya, berdiri sosok Bung Hatta yang berusia 43 tahun dalam sikap kedua belah tangan tertangkup ke belakang.
Tampak Bung Hatta sedang mendampingi Bung Karno yang sedang membacakan teks proklamasi.
Sementara itu, di antara kedua patung terletak lima balok perunggu seberat 600 kilogram berukuran 196 sentimeter x 290 sentimeer dengan teks proklamasi yang telah dibesarkan 200 kali lipat.
Kedua patung proklamator Indonesia itu terbuat dari bahan perunggu, masing-masing seberat 1.200 kilogram dengan tinggi 4,6 meter dan 4,3 meter.
Di belakang patung sang proklamator, dibangun sebuah bangunan berbentuk 17 jalur dengan tinggi 8 meter dan jumlah gelombang pada tebing air terjun sebanyak 45 buah.
Hal ini melambangkan tanggal proklamasi Indonesia yakni 17 Agustus 1945.
Saat ini, Taman Proklamasi dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 06.00-21.00 untuk membantu masyarakat napak tilas pembacaan teks proklamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.