Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Dugaan Motif Persaingan Bisnis dalam Kasus Penembakan di Kelapa Gading

Kompas.com - 16/08/2020, 12:20 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara mendalami berbagai dugaan motif penembakan terhadap S (51), pengusaha di bidang pelayaran, yang terjadi pada Kamis (13/8/2020) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, polisi sedang mendalami berbagai dugaan motif yang bisa menjadi pemicu penembakan tersebut.

"Semua kemungkinan terkait dengan motif yang mungkin terjadi pada peristiwa tersebut sedang didalami dan kami evaluasi,” kata Budhi, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Sabtu (15/8/2020).

Salah satu motif yang didalami yakni persaingan bisnis. Pasalnya, korban merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pelayaran dan memiliki banyak relasi maupun kolega untuk bisnisnya itu.

Baca juga: Polisi: Ada Saksi yang Sempat Bicara dengan Penembak Pengusaha di Kelapa Gading

"Bahkan mungkin punya orang-orang yang tidak suka dengan yang bersangkutan. Sehingga ini juga kami dalami," ungkap Budhi.

Budhi menambahkan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang ciri-cirinya sudah diketahui sehingga motif penembakan itu dapat segera terungkap.

“Mudah-mudahan kalau nanti pelakunya segera tertangkap, kita bisa dapat mengorek dari pelaku kira-kira apa motif yang sebenarnya dari peristiwa tersebut,” tuturnya.

Adapun sketsa wajah pelaku pertama berjenis kelamin laki-laki dan berperan sebagai eksekutor berusia sekitar 35 tahun, berkulit sawo matang, dan berperawakan agak kurus dan tinggi sekitar 160 cm.

“Pada saat kejadian yang bersangkutan juga menggunakan topi dan menggunakan masker,” ucap Budhi.

Baca juga: Ini Sketsa Wajah 2 Pelaku Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading

Selanjutnya adalah pelaku kedua yang berperan membantu sang eksekutor. Pelaku yang juga berjenis kelamin laki-laki tersebut menunggu temannya dengan menggunakan sepeda motor warna hitam.

“Ini seorang laki-laki juga usia kurang lebih 45 tahun. Kulitnya hitam, perawakan agak gemuk, tinggi kurang lebih 170 cm dan rambut ikal,” sambung Budhi.

Sebelumnya jenazah S (51) ditemukan di depan sebuah unit ruko No. RG 10/16, Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8) pukul 12.00 WIB.

Korban tewas di lokasi kejadian setelah menderita empat luka tembakan yang mengenai bagian punggung dan kepala.

Barang bukti empat buah selongsong peluru juga ditemukan di lokasi. (JUNIANTO HAMONANGAN)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Polisi Dalami Dugaan Motif Persaingan Bisnis di Balik Penembakan di Kelapa Gading".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com