Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Joang 45, Hotel Mewah yang Menjelma Markas Pemuda Revolusioner Jelang Kemerdekaan

Kompas.com - 17/08/2020, 06:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Di “Asrama Angkatan Baru Indonesia” inilah, gugusan gagasan para pemuda, sebut saja Sukarni, Wikana, Khairul Saleh, dan Aidit aktif di Gedung Menteng 31, ditempa hingga melahirkan gerakan yang revolusioner demi merebut kemerdekaan Indonesia.

Itu sebabnya, gerakan revolusioner para pemuda tak ikut surut meskipun pada Maret 1943 gedung ini diambil alih lagi oleh Badan Pertahanan Nippon. Nippon menjadikannya sebagai barak Pusat Tenaga Rakyat (Putera, kelak Jawa Hokkokai).

Markas boleh diambil alih, pikiran tidak.

Jebolan Gedung Joang mendesak Kemerdekaan sesegera mungkin Gerakan jebolan Gedung Menteng 31 memuncak ketika Nippon menyerah kepada Sekutu setelah kekalahan demi kekalahan pada 1945.

Setelah kabar takluknya Nippon tersiar, para pemuda Menteng 31 langsung bergerak.

Pada 15 Agustus 1945 malam, mereka berhimpun di salah satu ruangan Lembaga Bacteriologi di Pegangsaan Timur 17, Jakarta (sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia).

Pertemuan dipimpin oleh Khairul Saleh yang merupakan Wakil Ketua Asrama Angkatan Baru Indonesia. Pokok pertemuan waktu itu: Indonesia mesti mengumumkan segera kemerdekaannya. Mereka menolak jika kelak kemerdekaan Indonesia bernuansa “hadiah” dari Nippon.

Baca juga: Libur Panjang HUT RI, 361.236 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Sadar bahwa Soekarno dan Mohammad Hatta memegang kunci untuk menyatakan kemerdekaan, 2 pemuda yakni Wikana dan Darwis diutus untuk menemui keduanya.

Esok dini harinya – Soekarno dan Hatta “diculik” ke Rengasdengklok oleh pemuda-pemuda ini. Ya, peristiwa Rengasdengkok yang tersohor itu ditukangi oleh para pemuda jebolan Gedung Menteng 31.

Selanjutnya adalah sejarah. Diskusi alot antara para pemuda dengan Bung Karno dan Bung Hatta melahirkan proklamasi kemerdekaan Indonesia sehari berselang peristiwa “penculikan” itu.

Koleksi mobil Soekarno-Hatta sampai senjata Rusia

Gelora perjuangan para pemuda di Gedung Menteng 31 kini diabadikan melalui perubahan nama “markas tersebut” menjadi Gedung Joang 45.

Pada 19 Agustus 1974, Presiden Soeharto meresmikannya sebagai museum, setelah Gubernur DKI Jakarta merampungkan pemugaran gedung yang dimulai sejak September 1973.

Meski sarat sejarah, sayangnya museum ini tak banyak dikunjungi dibandingkan museum-museum lain yang lebih tenar di Jakarta.

Lantas, apa saja koleksi Gedung Joang 45 yang dapat kita telusuri kini?

Pintu masuk museum diapit oleh patung dada Bung Karno dan Bung Hatta. Ada gambar serta cap tangan para perempuan pendekar, seperti Fatmawati, RA Kartini, Martha Christina Tiahahu, Tjut Nyak Dien, dan lain-lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com