Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pertimbangan Pemprov DKI Belum Hentikan PSBB Transisi meski Angka Positivity Rate Meningkat

Kompas.com - 17/08/2020, 17:05 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa saja menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi jika kasus Covid-19 terus melonjak.

Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan, penghentian PSBB transisi tidak bisa dilakukan begitu saja.

Menurut Riza, ada sejumlah indikator yang harus dipertimbangkan sebelum benar-benar menghentikan PSBB transisi.

Salah satu indikator yang diperhatikan, kata dia, jika angka rasio positif Covid-19 atau positivity rate di Ibu Kota sudah di atas 10 persen.

Baca juga: Anies Akui Angka Positivity Rate Covid-19 Jakarta Capai 8,9 Persen

“Ya kan banyak indikatornya (untuk menghentikan PSBB transisi). Tadi kan Pak Gubernur menyampaikan kalau angkanya di bawah 5 (persen) itu masih baik, di atas 5 (persen) mengkhawatirkan, di atas 10 tidak baik,” ucap Riza kepada wartawan, Senin (17/8/2020).

Sebagai informasi, saat ini angka rasio positif atau positivity rate selama sepekan ini di Ibu Kota mencapai 8,9 persen. Jumlah tersebut terus meningkat dari awal munculnya kasus Covid-19 di Jakarta.

Rasio positif Covid-19 berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah kurang dari 5 persen. Jika rasio positif berada di atas itu, keadaan masuk kategori mengkhawatirkan.

Baca juga: Dinkes DKI: Positivity Rate Covid-19 di DKI Lampaui Batas WHO

Meski angka rasio positif di Ibu Kota meningkat, Riza mengklaim bahwa sampai saat ini angka reproduksi aktif Covid-19 masih di angka 1,09.

“Sementara Rt kita masih 1,09, satu orang masih berpotensi menyebarkan ke satu orang,” ucap Riza.

Selain itu, Riza juga meyakinkan bahwa Pemprov DKI dapat menangani pasien Covid-19. Sebab ada rumah sakit hingga jumlah tenaga medis yang cukup untuk merawat pasien Covid-19.

Sehingga jumlah kasus Covid-19 dan jumlah pasien yang sembuh beriringan.

“Sarana, prasarana kita baik. Jakarta termasuk yang terbaik rumah sakitnya, ICU, tempat tidur, apalagi laboratorium. Alat PCR, petugas dokternya, perawatnya. Okupasinya juga masih 55 persen. Artinya masih ada. Tapi kami ingin kecil dan angkanya (kasus Covid-19) terus turun,” kata dia.

Riza juga menyampaikan belakangan ini angka kematian terkait Covid-19 menurun. Saat ini angka kematian hanya mencapai 3,6 persen.

“Kami di DKI bersyukur angka kematian menurun sekarang 3,6 persen. Itu upaya kami. Kalau angka kematian menurun itu artinya usaha kami membaik. Kekebalan tubuh warga semakin membaik. Penanganan kami baik,” tambah dia.

Oleh karena itu, untuk menekan penularan Covid-19 ini, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan memperbanyak aparatur untuk menegakkan aturan protokol kesehatan.

"Komitmen kita dengan melkukan kampanye, sosialisasi, nenghadirkan aparat sebanyak mungkin, kemudian juga menegakkan aturan, disiplin, sanksi administrasi, sanksi sosial, denda, kemungkinan sanksi pidana, pidana ringan, kemudian juga yang paling penting lakukan pengawasan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com