Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kamar Pangeran Diponegoro di Museum Fatahillah

Kompas.com - 17/08/2020, 19:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipan kayu beralaskan daun pandan dengan kelambu berada di sudut sebuah ruangan Museum Fatahillah, Jakarta.

Di sebelahnya, ada kursi dan meja dengan dubang, tempat meludah sirih pinang di atasnya. Ada juga, kandang burung serta payung-payung khas kerajaan.

Benda-benda itu berada di lantai dua Museum Fatahillah, dengan pencahayaan yang cukup terang. Untuk menuju ruangan tersebut, setiap orang harus melewati tangga yang cukup terjal. Ruangan di lantai dua, tempat benda-benda itu dipamerkan berukuran sekitar 4x5 meter.

Suasana tersebut adalah rekonstruksi bentuk kamar saat Pangeran Diponegoro berada selama 26 hari di Batavia mulai 8 April 1830. Di ruang yang gerah itu, Pangeran Diponegoro sehari-sehari menghabiskan waktu untuk menunggu keputusan akhir pengasingannya.

Baca juga: Kisah Pencipta Lagu Indonesia Raya, Seorang Wartawan yang Tak Rasakan Kemerdekaan

Pangeran Diponegoro tinggal di sebuah kamar di atas penjara wanita di Museum Fatahillah. Kamar itu awalnya adalah kamar kepala penjara (cipierswoning) di Stadhuis yang harus dikosongkan jika ada tahanan politik berstatus tinggi seperti Pangeran Diponegoro.

Saat ini, kamar Pangeran Diponegoro dibuka untuk umum. Di dalam ruangan Pangeran Diponegoro, ada lukisan-lukisan yang berhubungan dengannya.

Ada lukisan Diponegoro saat ditangkap oleh Jenderal Hendrik Markus de Kock karya Raden Saleh yang dibuat pada 1857. Ada pula sketsa lukisan Diponegoro yang dilukis oleh Adrianus Johannes Bik, yang aslinya disimpan di Rijksprenstenkabinet di Rijkmuseum, Belanda.

Di ruang sebelah kamar Pangeran Diponegoro, ada koleksi lainnya yang dipamerkan seperti peta perjalanan Diponegoro dari ditangkap hingga dibuang ke Manado dan Makassar.

Replika lukisan Pangeran Diponegoro yang dilukis secara langsung oleh juru gambar, Adrianus Johannes Bik (1790-1972). Lukisan asli itu kini disimpan Rijsprentenkabinet di Rijkmuseum, Belanda.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Replika lukisan Pangeran Diponegoro yang dilukis secara langsung oleh juru gambar, Adrianus Johannes Bik (1790-1972). Lukisan asli itu kini disimpan Rijsprentenkabinet di Rijkmuseum, Belanda.

Di dinding, ada uang kertas pecahan Rp 1.000, Rp 100, dan koin logam dengan gambar Pengeran Diponegoro yang dibingkai dengan pigura.

Pemandu Wisata Museum Fatahillah, Suparta mengatakan, ruang Pameran Diponegoro diresmikan pada 2 April 2019. Ruang Pangeran Diponegoro kini bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Baca juga: Pimpin Upacara HUT Ke-75 RI, Anies Sebut Banyak Pahlawan yang Muncul dan Berguguran

"Ruangan ini lebih hidup. Suasana (kamar Pangeran Diponegoro) sekarang lebih terasa. Ada koleksi-koleksi yang mewakili suasana pada saat itu. Koleksi ini replika," kata Suparta kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Suparta mengatakan, ruang Pangeran Diponegoro hadir karena bantuan sejarawan Peter Carey. Peter Carey selama 40 tahun meneliti Perang Jawa atau juga dikenal dengan sebutan Pangeran Diponegoro.

"Ruang Pangeran Diponegoro ini Ruangan ini bukti tempat bersejarah bahwa pangeran diponegoro pernah tinggal dan singgah di Stadhuis," ujarnya.

Dibawa ke Batavia

Suatu lukisan pemandangan Stadhuis Batavia dari arah utara yang dibuat sekitar 1770-1772 oleh Johannes Rach (172-1783) yang difoto dari buku berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 karya Peter Carey. Ruang penahanan Pangeran Diponegoro di wisma kepala penjara (cipierswoning) ditunjukkan lewat tanda panah. KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suatu lukisan pemandangan Stadhuis Batavia dari arah utara yang dibuat sekitar 1770-1772 oleh Johannes Rach (172-1783) yang difoto dari buku berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 karya Peter Carey. Ruang penahanan Pangeran Diponegoro di wisma kepala penjara (cipierswoning) ditunjukkan lewat tanda panah.

Museum Fatahillah atau dulu dikenal dengan Stadhuis adalah pusat pemerintahan kolonial Belanda di Batavia. Segala macam tahanan mulai dari kasus kriminal dan politik ditempatkan di Stadhuis sebelum menerima keputusan akhir Dewan Pengadilan Belanda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com