JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta untuk mengantisipasi tingginya angka kelahiran sebagai efek pandemi Covid-19.
Menurut Anies, angka kelahiran yang tinggi tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh dunia.
Apalagi sebelumnya, DKI Jakarta menerapkan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta yang membuat masyarakat lebih banyak berkegiatan di rumah.
Karena banyak pekerja yang memiliki banyak waktu di rumah, maka potensi kehamilan meningkat.
"Angka kehamilan meningkat. Ini fakta di seluruh dunia. Kita ini, jangan sampai situasinya adalah kita tidak mengantisipasi perubahan. Kalau tidak antisipasi, repot sekali," ucap Anies dalam rapat bersama jajaran SKPD yang ditayangkan di Akun Youtube Pemprov DKI, pada Senin (17/8/2020).
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Angka Kehamilan di Kaltim Naik 35 Persen
Anies lalu meminta Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Catur Laswanto untuk memetakan data persalinan di Jakarta serta rasio tingkat penggunaan tempat tidur.
Menurut Anies penggunaan tempat tidur perlu dipetakan agar bisa mengetahui jumlahnya beberapa bulan ke depan.
"Terus bapak proyeksikan maret sampai agustus jumlah kehamilannya berapa, nanti bed occupancy ratio sembilan bulan kemudian berapa? Jangan sampai sembilan bulan kemudian Puskesmas kita kekurangan tempat," kata dia.
Tak hanya itu, Anies menginstruksikan Dinas Kesehatan agar mengumpulkan para bidan untuk mengantisipasi tingkat kelahiran.
"Dari sekarang bidan, rumah bidan dikumpulkan, ayo kerja sama dengan pemerintah kenapa? Antisipasi tingkat kelahiran yang meningkat," tambah Anies.
Baca juga: Mengkhawatirkan, Angka Kelahiran di RI Tiap Tahun Setara Jumlah Penduduk Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.