Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Satu Polisi Meninggal karena Covid-19, Kanit Samsat Jaktim: Layanan Tetap Berjalan

Kompas.com - 18/08/2020, 13:46 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Kanit Samsat Jakarta Timur AKP Riko Fermi memastikan pihaknya tetap membuka layanan seperti biasa.

Hal itu dikatakan Riko merespons kabar di media sosial bahwa satu polisi yang bertugas di Samsat meninggal dengan status positif Covid-19.

Ia membantah informasi tersebut.

"Tidak, tidak benar ada anggota yang terkonfirmasi. Sampai hari ini pelayanan di Samsat masih berjalan normal," kata Riko saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Beredar Info Polisi di Samsat Jaktim Meninggal karena Covid-19, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

Dia memastikan warga masih bisa datang ke Samsat untuk mengurusi surat-surat kendaraan. Pelayanan tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.

"Samsat tetap buka, seterusnya tetap buka, enggak ada penutupan dan pengalihan layanan," kata dia.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa satu anggota polisi di Samsat Kebon Nanas, Jakarta Timur meninggal dengan status positif Covid-19. 

"*Info:* seorang polisi yang bertugas di Samsat Jakarta Timur dinyatakan meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Namun, hingga kini, kantor Samsat Jakarta Timur belum juga ditutup dan dilakukan _tracing_.," ujar pesan berantai tersebut.

Baca juga: Angka Positif Covid-19 di Jakarta Tembus 30.000, Ini Detail Sebarannya di 267 Kelurahan

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo membenarkan bahwa ada anggotanya yang meninggal, beberapa waktu lalu.

"Almarhum mengidap Pnemonia, tapi dimakamkan dengan tata cara pemulasaran Covid-19 demi keamanan dan kesehatan keluarga dan pelayat," kata Sambodo saat dihubungi di Jakarta.

Polisi tersebut meninggal pada 16 Agustus 2020. Almarhum sempat menjalani tes swab pada 10 Agustus dan hasilnya negatif Covid-19.

Saat tutup usia, petugas kembali melakukan swab test. Namun, hasilnya belum diketahui.

"Sewaktu meninggal dilakukan swab, tapi hasilnya belum keluar," kata Sambodo.

Dia berharap, hasil swab terakhir dinyatakan negatif. Kalaupun positif, pihaknya belum bisa menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil.

"Nanti kita bicarakan dengan tim pembina Samsat, karena di Samsat selain dari polisi ada dari Bapenda, Jasa Raharja, Bank DKI dan lain-lain," jelas Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com