JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI akan membuat galeri cagar budaya di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.
Di lokasi itu terdapat beberapa bangunan cagar budaya, salah satunya yang beberapa waktu lalu ditemukan yaitu Bangunan Laboratorium Kelautan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda.
Pemprov DKI Jakarta sempat melakukan proses ekskavasi atau penggalian benda purbakala itu. Namun setelah diteliti dan mendapat rekomendasi dari arkeolog Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, galian tersebut ditutup kembali dan hasil dokumentasinya akan ditempatkan di galeri nantinya.
"Temuan benda cagar budaya telah didokumentasikan dan rencananya akan dibuatkan tempat semacam galeri di lantai dasar bangunan," ucap Sarjoko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: September 2020, Pemprov DKI Mulai Bangun Hunian di Kampung Akuarium
Lokasi galian untuk studi eksavasi cagar budaya itu telah ditutup kembali dan di atasnya akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
"Intinya sesuai rekomendasi arkeologi dari Dinas Kebudayaan, untuk menjaga kelestariannya, galian bekas studi ekskavasi ditutup kembali dengan pasir dan di atasnya dapat digunakan sebagai ruang terbuka publik atau hijau," kata dia.
Terkait pembuatan galeri cagar budaya, Sarjoko menyebutkan bahwa hal itu berdasarkan saran dari masyarakat setempat.
"Ya aspirasi dari warga demikian," ujar dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanaan peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin kemarin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hunian itu diwujudkan dengan pembangunan berkonsep kampung susun.
Konsep itu merupakan buah pikiran empat komponen yang terdiri dari unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.
"Hari ini kami mulai program itu. Tapi tuntas, pada saat warga masuk ke rumah. Perencanaan kampung ini harus menjadi contoh penataan kampung di Jakarta. Kampung merupakan bagian sejarah kota ini. Karena itu kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman," kata Anies.
Baca juga: Kritik Proyek Kampung Akuarium, Fraksi PDI-P Ingatkan Target Pemprov DKI Bangun Ratusan Ribu Hunian
Anggaran pembangunan Kampung Akuarium tidak murni bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Anggaran akan berasal dari dana kewajiban pengembang yakni PT Almaron Perkasa sebesar Rp 62 miliar.
Di atas lahan kurang lebih 10.300 meter di Kampung Akuarium akan dibangun 241 hunian tipe 36 yang terdiri dari 5 blok.
Tahun 2016, pada masa pemerintah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kampung Akuarium digusur oleh Pemprov DKI Jakarta. Permukiman warga digusur karena akan dibangun sheetpile. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Saat proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan Belanda yang tenggelam di dekat permukiman. Ahok ketika itu ingin merestorasi benteng tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.