Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Mutlak, Pengelola Pusat Perbelanjaan di Bogor Diminta Lakukan Rapid Tes Berkala

Kompas.com - 18/08/2020, 23:12 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melakukan pengawasan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di seluruh pusat perbelanjaan.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor Ganjar Gujawan menyebut, salah satu strategi yang dilakukan dengan meminta setiap pengelola untuk melaksanakan rapid tes secara berkala terhadap karyawannya.

Ganjar mengatakan, hal itu menjadi syarat mutlak yang harus dilakukan setiap pengelola pusat perbelanjaan untuk bisa beroperasi di masa pandemi.

"Rapid test berkala ini sebagai syarat pusat perbelanjaan atau mal di Kota Bogor bisa terus beroperasi," kata Ganjar, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Pemkot Bogor Imbau Perlombaan 17 Agustus Tidak Digelar

Ganjar menambahkan, meski saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Bogor didominasi oleh imported case (luar kota) dan klaster keluarga, namun pihaknya tetap mengambil langkah antisipasi.

Dia khawatir, pusat perbelanjaan akan menjadi klaster penyebaran Covid-19 seperti temuan kasus positif yang pernah terjadi di mal dan toko bahan bangunan di Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

Disperindag akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terhadap upaya pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan pusat perbelanjaan.

"Jadi ketika ditemukan lagi yang positif, maka Gugus Tugas yang nantinya mengambil kebijakan atau langkah-langkah seperti apa," kata dia.

Baca juga: 670 Kasus Covid-19, Bupati Bogor Naikkan Sanksi Denda Tak Pakai Masker

"Disperindag bertindak sebagai pengawas dan memberikan rekomendasi apakah tempat itu (pusat perbelanjaan) ditutup sementara atau tidak," tambahnya.

Sementara itu, Regional Promotion and Advertising Yogya Bogor Junction, Aprianti Juned mengatakan, saat ini yang dilakukan pihaknya adalah mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat.

Sebab, kata Aprianti, usai ditemukannya kasus positif di Yogya Bogor Junction, beberapa waktu lalu, tingkat kunjungan konsumen mengalami penurunan signifikan.

Aprianti menegaskan, sekarang masyarakat tak perlu khawatir lagi sehingga bisa berbelanja dengan aman.

 

Dia mengklaim, prosedur penerapan protokol kesehatan yang dilakukan pihak mal sudah lebih siap.

"Maintenance penyemprotan tiap pagi sebelum buka dan malam saat tutup. Dan untuk produk yang sebelumnya tidak menggunakan kemasan, sekarang ditutup rapat oleh kemasan," ucapnya.

Ia melanjutkan, strategi lain untuk menggaet kembali minat konsumen untuk datang adalah dengan mengadakan program promo.

Sebut saja, ada harga menarik yang ditawarkan di setiap akhir pekan untuk segala jenis barang dan makanan, seperti frozen food, fresh food, perlengkapan rumah tangga, dan lain - lain.

Termasuk memberikan potongan diskon mulai dari 45 persen sampai 75 persen terhadap produk pakaian.

"Di Yogya Bogor Junction ini temanya new normal shopping experience, yaitu untuk promo - promo di luar harga biasanya," sebutnya.

"Yogya Bogor Junction juga menggiatkan strategi berbelanja dengan menggunakan online dan aplikasi Whatsapp," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com