Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mumtaz Sudah Minta Maaf, Nawawi Pomolango Tak Buat Laporan Polisi Soal Cekcok di Pesawat

Kompas.com - 19/08/2020, 12:40 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Cekcok yang terjadi di maskapai Garuda Indonesia antara salah satu Pimpinan KPK Nawawi Pomalongo dengan anak Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais berakhir dengan damai.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan masalah ini tak berlanjut ke persoalan hukum karena Nawawi memutuskan tak melaporkan Mumtaz ke polisi.

"Pak AMR (Ahmad Mumtaz Rais) ini menyampaikan secara terbuka permohonan maaf terkait perihal tersebut," kata Adi dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Atas pertimbangan tersebut, kata Adi, pimpinan KPK Nawawi kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan membuat laporan resmi atas kejadian tersebut.

Baca juga: Secara Khusus, Mumtaz Rais Minta Maaf ke Nawawi Pomolango

"Beliau (Nawawi) menyampaikan menerima permohonan maaf tersebut kemudian juga mempertimbangkan lainnya saat ini situasi sedang penanganan Covid-19," kata Adi.

Adi mengatakan, kedua pihak kini sudah tidak lagi bersengketa hukum dan sudah memberikan maaf kepada masing-masing pihak.

Adapun sebelumnya, Adi Ferdian mengatakan, percekcokan antara Ahmad Mumtaz Rais dengan Nawawi Pomolango karena Mumtaz tidak terima ditegur.

Adi mengatakan, berdasarkan aduan lisan dari Nawawi, Ahmad Mumtaz Rais sempat ditegur awak kabin Garuda Indonesia karena menggunakan ponsel saat pesawat sedang mengisi bahan bakar.

Baca juga: Cerita Nawawi Pomolango Cekcok dengan Mumtaz Rais di Pesawat...

"Dari pihak kabin melihat seseorang yang pada saat refueling menggunakan HP," tutur dia Jumat (14/8/2020) lalu.

Mumtaz Rais ditegur sampai tiga kali. Akhirnya, Nawawi ikut memberikan teguran kepada Mumtaz Rais di kabin pesawat.

"Sehingga, beliau (Nawawi) membantu mengingatkan (ke Mumtaz Rais) bahwa apa yang dilakukan awak kabin adalah imbauan oleh para penumpang sebagaimana prosedur awak kabin kepada penumpang yang mungkin kurang patuh atau kurang tahu," kata Adi Ferdian.

Namun, laporan dari Nawawi tersebut masih secara lisan dan belum dilaporkan secara resmi ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com