Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Terdampak Covid-19, PAN Minta Anggaran Ditambah Dalam RAPBN 2021

Kompas.com - 21/08/2020, 09:47 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI meminta agar sektor pendidikan mendapat anggaran lebih dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) tahun 2021 yang saat ini tengah disusun.

Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno mengatakan, saat ini partai berlambang matahari putih itu tengah memperjuangkan agar anggaran pendidikan mendapat perhatian khsusus, di samping anggaran kesehatan dan pemulihan ekonomi.

"Saat ini kita sedang proses penganggaran RAPBN 2021 . Di situ kami minta supaya ada penganggaran yang lebih bagi pendidikan anak-anak kita. Terutama bagi mereka yang terdampak pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 yang belum tahu sampai kapan," ungkap Eddy di Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Menko PMK: Dengan Covid-19 Kelemahan Pendidikan Indonesia Makin Terlihat

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menilai, masih banyak ditemukan sejumlah masalah dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang saat ini diterapkan dalam kurikulum pembelajaran di tengah masa pandemi ini.

Ia mencontohkan, banyak siswa yang tidak mampu dalam memenuhi kuota untuk belajar daring.

Terlebih, sambungnya, masalah lain seperti kesulitan membeli smartphone maupun kendala jaringan atau sinyal.

"Banyak di antara anak-anak kita akhirnya belajar tidak maksimal. Bagi mereka yang terdampak selama ini ,yang harus mengejar ketertinggalannya tentu dibutuhkan anggaran tambahan," sebut Edi.

Baca juga: Mudahkan Akses Pendidikan Selama Pandemi, Kemendikbud Buat Beberapa Program dan Kebijakan

Lanjut dia, di sisi lain, melalui kegiatan internal partai, PAN terus melakukan kegiatan sosial untuk membantu siswa yang selama ini mengalami kendala dalam belajar daring.

Bahkan, dia mengaku prihatin dengan pemberitaan tentang seorang ayah yang mencuri smartphone demi anaknya supaya bisa mengikuti belajar online.

"Kejadian seperti itu jangan sampai terjadi di Bogor. Insya Allah kedatangan saya ini untuk memberikan bantuan 10 buah handphone dengan masing masing kuota terisi 24 GB untuk anak-anak kita mengikuti PJJ," tuturnya.

"Untuk guru, kita juga siapkan tiga buah laptop untuk menunjang belajar daring," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com