TANGERANG, KOMPAS.com - Tidak banyak orang yang tahu asal muasal nama karawaci untuk kawasan yang kini menjadi sebuah kecamatan di sebelah barat Sungai Cisadane yang membelah Kota Tangerang.
Burhanuddin dalam buku Melacak Asal Muasal Kampung di Kota Tangerang menulis, Kecamatan Karawaci dengan 16 kelurahan tersebut memiliki asal-usul nama yang sarat dengan perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Menurut dia, Karawaci berasal dari dua kata, yaitu kurawa yang berarti prajurit atau tentara, dan kata ci atau cai yang berart air.
"Dahulu daerah Karawaci adalah pertahanan prajurit Parahyang dalam melawan kolonial Belanda. Jika Belanda benteng(-nya) berada di Benteng Makassar pada bagian timur, maka kaum pribumi membut benteng di bagian barat dengan pagar ending (gerendeng)," tulis Burhanuddin.
Baca juga: Fakta Tabrakan Maut di Karawaci, Pelaku Mabuk hingga Aniaya Istri Korban
Sejarah nama Karawaci sendiri tertulis di dalam kitab sejarah Sunda berjudul Tina Layang Parahiyang yang artinya catatan dari Parahyangan.
Burhanuddin menulis, keberadaan Karawaci erat kaitannya dengan terbentuknya kampung Teluk Naga di bagian utara pesisir Cisadane.
Sekitar tahun 1407, wilayah Tangerang masih dikuasai Kerajaan Parahyangan dengan kepala pemerintahan Sanghyang Anggalarang.
Saat itu tiba rombongan orang-orang Tionghoa di daerah itu. Mereka diberi tanah di bagian pesisir yang kini disebut dengan kampung Teluk Naga.
Tahun 1740, gelombang kedua pengungsian orang-orang etnis Tionghoa ke Tangerang kembali terjadi. Pengungsian itu terkait dengan pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia oleh Belanda.
Mereka yang selamat dari pembantaian tinggal di daerah Kali Pasir, hidup berdampingan dengan orang-orang Makassar yang dikirim untuk menjaga benteng Belanda di sisi barat sungai Cisadane.
Cisadane menjadi saksi bagaimana kokohnya lini pertahanan kurawa cai dalam mempertahankan wilayah Kerajaan Parahyangan sehingga Batavia tidak pernah melewati batas kekuasaannya, yaitu Sungai Cisadane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.