Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Dunia Setelah Setahun Tunggu Jadwal Operasi

Kompas.com - 21/08/2020, 20:22 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki asal Gang Pojok, Jalan Bintara Jaya IV, Bekasi Barat, Kota Bekasi bernama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi meninggal dunia Rabu (19/8/2020) lalu.

Rahman dan Rahim sudah setahun menunggu kabar dari rumah sakit untuk operasi pemisahan tubuh mereka.

Ika Mutia Sari (30), ibu bayi kembar itu mengatakan bahwa banyak sekali yang membantunya merawat bayi kembar siam tersebut selama ini. Mulai dari bantuan susu yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi dan Pemprov Jawa Barat hingga bantuan dari donasi masyarakat yang dikumpulkan lewat Kita Bisa.

Baca juga: Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Jelang Operasi Pemisahan

Bantuan dari masyarakat lewat Kita Bisa sudah terkumpul sebanyak Rp 1,5 miliar.

Ika mengatakan, setelah setahun penantian, bayi kembar itu akhirnya mendapat jadwal operasi pemisahan. Saat mendapat jadwal operasi pemisahan, Ika mengaku sangat senang.

Pasalnya penantian selama setahun akhirnya hampir terwujud.

“Saat itu dijadwalkan Juli ada operasi pemisahan. Senang banget, sudah ada jadwal yang penting dalam hati saya,” ujar Ika kepada wartawan, Jumat.

Ia tak memikirkan apa hasil operasi pemisahan bayi kembarnya tersebut nanti. Yang ada dalam benaknya, keinginannya agar anaknya menjadi normal seperti anak-anak lain punya peluang meski kecil.

Ika menyampaikan, anak itu dijadwalkan jalani operasi pemisahan setelah dokter melihat kondisi fisiknya sudah kuat dengan berat badan 12,9 kilogram.

“Rencananya Juli mau dioperasi, kata dokternya. Dokter bilang kondisinya si kembar sudah bagus dan sudah bisa dioperasi,” ucap Ika.

Namun, jadwal tersebut harus diundur ke September lantaran meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Jakarta.

Sebab dokter yang ditugaskan untuk operasi pemisahan Rahim dan Rahman di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta berkurang.

“Jadi Juli itu sedang meningkatnya pasien Covid-19, sehingga tim dokter yang menangani pun kurang. Akhirnya dipindahlah jadi September jadwalnya,” kata dia.

Sayangnya, belum sempat Rahim dan Rahman jalani operasi, mereka sudah meninggal dunia.

Merkea dinyatakan meninggal dunia pada Rabu lalu dalam perjalanan ke RSUD Bekasi.

Jenazah Rahman dan Rohim dimakamkan di TPU Pondok Kelapa Tanah Merah pada Kamis kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com