Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kerja Pemadam Cari Air untuk Padamkan Kebakaran di Kantor Kejagung

Kompas.com - 24/08/2020, 07:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Didi Rosadi mondar-mandir di sekitar kolam Taman Martha Tiahahu di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) malam.

Sebuah handy talkie tak lepas dari tangannya. Ia terus mendengarkan setiap suara yang keluar dari handy talkie itu.

Suara pompa air meraung-raung, memekakkan telinga.

Didi beberapa kali menjauh dari dua pompa demi bisa mendengar suara yang keluar dari handy talkie.

Sesekali Didi mengecek kondisi pompa air yang menyedot air dan mengalirkannya lewat sebuah selang. Ia berkoordinasi dengan rekan timnya yang bertugas di pinggir kolam yang juga dikenal dengan sebutan Taman Gajah itu.

Baca juga: Kebakaran di Kejaksaan Agung dan Tanda Tanya soal Keamanan Berkas Perkara Penting

Didi merupakan Komandan Regu Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Sektor IV Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Ia sedang memastikan suplai air untuk unit-unit mobil pemadam kebakaran yang bertugas memadamkan api di kantor Kejaksaan Agung pada Sabtu malam itu.

“Sumber air adalah salah satu hal terpenting dalam proses pemadaman api,” kata Didi kepada Kompas.com.

Ia bersama tiga rekannya bekerja jauh dari hiruk pikuk di lokasi kebakaran, yaitu gedung Kejaksaan Agung.

Kolam Taman Martha Tiahahu sekitar 200 meter dari pintu masuk Kejaksaan Agung di sisi Jalan Sultan Hasanuddin.

Air kolam itu disedot dengan dua unit pompa portable.

“Tadi mulai nyedot air dari Taman Gajah pukul 21.00 WIB,” ujarnya.

Dua petugas lain tampak duduk selonjoran di pinggir kolam. Raut wajah mereka tampak lelah. Mereka memakai baju tahan api. Helmnya sedang ditanggalkan.

Satu orang lagi berada di dalam kolam air. Ia berjalan di kolam yang saat itu sedalam 60 sentimeter.

Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) malam. Hingga saat ini, 31 unit pemadam kebakaran dan 135 personel diterjunkan untuk memadamkan api.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) malam. Hingga saat ini, 31 unit pemadam kebakaran dan 135 personel diterjunkan untuk memadamkan api.

Hampir tiga jam mereka bertugas untuk memastikan ada suplai air buat mobil-mobil pemadam kebakaran. Mereka berulang kali memeriksa mesin dan tuas penyedot.

Selang-selang tampak membulat dan mengular keluar taman. Itu tanda ada air yang mengalir. Di luar taman, ada mobil-mobil pemadam kebakaran terparkir

Saat itu Didi mengatakan bahwa air dari kolam Taman Martha Tiahahu masih mencukupi hingga dua jam ke depan.

Sekitar pukul 00.00 WIB, api masih berkobar di gedung Kejaksaan Agung. Gedung di sisi utara habis terbakar dan api mulai menjalar ke sisi selatan.

Letupan-letupan terdengar dari dalam gedung. Api berwarna merah dan biru melahap bangunan.

Air dari kolam terus disedot. Mesin terus dipacu.

Baca juga: Deretan Kejadian di Gedung Kejaksaan Agung, dari Kebakaran hingga Temuan Bom Saat Pemeriksaan Djoko Tjandra

“Panjang selangnya 100 meter sampai unit mobil pemadam kebakaran terdekat. Kemudian, air disuplai lagi ke unit pemadam di depan lagi,” ujar Didi.

Bagi Didi, kerjasama tim diperlukan untuk mempercepat pemadaman api. Ada tim yang bertugas mencari air dan ada juga yang bertugas memadamkan api yang membakar gedung.

Sulit air

Sekitar pukul 20.00 WIB pada Sabtu itu atau satu jam setelah api dilaporkan muncul di gedung Kejagung, petugas pemadam mencari sumber air untuk menambah suplai air.

Petugas pemadam menggunakan sepeda motor untuk mencari sumber air.

“Kalau air terdekat di sini di mana ya?” tanya seorang petugas pemadam kebakaran kepada seorang polisi di dekat perempatan Jalan Bulungan.

Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Sugeng mengatakan, dalam proses pemadaman kebakaran gedung Kejaksaan Agung, pihaknya kesulitan mendapatkan sumber air.

Ada sekitar 12 mobil pemadam kebakaran yang mondar-mandir memasok air.

“Kendalanya kemarin sulit sumber air. Ada empat titik yang jadi sumber air,” ujar Sugeng pada Minggu malam.

Tim pemadam kebakaran mengambil air dari empat titik, yaitu kolam Taman Martha Tiahahu, kolam Taman Ayodya, sumber air di dekat Mabes Polri, dan Kolam Renang Bulungan.

Petugas pemadam juga mengambil air dari hydran-hydran yang ada di sekitar Kejaksaan Agung.

Petugas, lanjut dia, berusaha semaksimal mungkin menyuplai air demi mempercepat pemadaman api.

Kebakaran di gedung Kejaksaan Agung berlangsung selama hampir 11 jam dan baru berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan pada Minggu kemarin sekitar pukul 06.28 WIB.

Api membakar seluruh gedung Kejaksaan Agung baik di sisi utara maupun selatan.

Api berawal dari unit kepegawaian di lantai enam, kemudian merambat ke lantai yang merupakan tempat pembinaan kepegawaian.

Kedua lantai itu berdekatan dengan lantai tiga dan empat yang masing-masing berfungsi sebagai ruang intelijen.

Api juga melahap ruang kerja Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

Sugeng menyebutkan, proses pendinginan sudah selesai pada Minggu pukul 17.30 WIB. Petugas ditarik mundur dan satu unit pemadam kebakaran dari Sektor II Kebayoran Baru tetap disiagakan untuk berjaga di Kejaksaan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com