JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penembakan bos pelayaran di depan sebuah ruko di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara akhirnya terbongkar. Pelaku menangkap 12 pelaku terkait pembunuhan berencana ini.
Polisi menyimpulkan bahwa otak pembunuhan berencana ini adalah karyawati korban yang merasa sakit hati kerap dimarahi dan dilecehkan oleh bosnya.
Berita soal pembunuhan berencana terhadap bos pelayaran ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com pada Senin (24/8/2020).
Berikut empat berita terpopuler seputar Jabodetabek sepanjang kemarin:
NL, otak pembunuhan pengusaha Sugianto (51) di depan ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 13 Agustus 2020, menyewa kelompok pembunuh bayaran.
Hasil pemeriksaan, NL membayar hingga Rp 200 juta untuk eksekusi. Hal itu diketahui setelah polisi menangkap 12 tersangka.
NL adalah karyawati yang bekerja di perusahaan PT. DTJ, milik Sugianto. Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.
Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading Hari Ini
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nanan Sudjanan menjelaskan, NL meminta R alias M, suami sirinya mencari cara membunuh Sugianto lantaran kesal sering dimaki dan dilecehkan.
Motif lain, NL yang bekerja di bagian administrasi keuangan takut lantaran ketahuan menggelapkan uang pajak kantor. NL pertama meminta bantuan suami sirinya pada 20 Maret 2020.
“Sekitar bulan Maret tanggal 20, si pelaku (NL) menyampaikan kepada R alias M tetapi tidak dihiraukan,” kata Nanan saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
Baca juga: Pembunuh Bayaran Sempat Jadi Petugas Pajak Gadungan Sebelum Tembak Pengusaha di Kelapa Gading
Nana menambahkan, NL kembali meminta bantuan suami sirinya pada 4 Agustus, setelah mendapat ancaman dari korban. NL ketahuan menggelapkan pajak perusahaan. Korban mengancam akan melaporkan pelaku ke Kepolisian.
“Yang bersangkutan (NL) ada di dalam ancaman korban sehingga minta korban dieksekusi,” tambah Nana.
Baca selengkapnya di sini.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, sembilan warganya terpapar Covid-19 setelah mereka mencium tangan seorang pria yang sudah sepuh. Arief menyebutkan, pria itu merupakan seorang guru mengaji yang dihormati.
"Guru ngaji itu nularin ke sembilan orang," kata Arief melalui telepon, Senin (24/8/2020).