Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Berencana Swab Massal di Seluruh Kecamatan Selama 2 Pekan

Kompas.com - 25/08/2020, 13:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berencana menghelat pemeriksaan swab PCR massal selama dua pekan ke depan.

"Swab massal ini dilakukan di kecamatan-kecamatan. Jadi puskesmas sedang menjadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).

Lantaran tes swab PCR massal ini diselenggarakan pemerintah, Novarita menjamin bahwa masyarakat tak akan dipungut biaya.

Ia menjelaskan, ada beberapa kategori masyarakat di setiap kecamatan yang akan diprioritaskan untuk menerima tes swab PCR massal.

Baca juga: Grafik Covid-19 24 Agustus: Depok Tambah 36 Kasus Baru, Pasien yang Dirawat 617 Orang

"Pertama suspect (ODP dan PDP). Kedua, ASN di perkantoran. Kemudian, tokoh-tokoh masyarakat," kata Novarita.

"Terus juga di tempat kerumunan, tempat-tempat wisata, seperti itu," tambahnya.

Ditanya mengenai cara mendeteksi kasus Covid-19 pada orang tanpa gejala (OTG) yang merebak, Novarita menyampaikan bahwa hal tersebut dapat diketahui melalui kelanjutan hasil tes swab PCR massal.

Setelah pemerintah memegang data kasus positif Covid-19, maka para OTG kemungkinan bakal diketahui pula setelah dilakukan penelusuran/pelacakan kontak para pasien positif.

Baca juga: Pancoran Mas Kini Catat Jumlah Pasien Covid-19 Terbanyak di Depok

Sebagai informasi, Kecamatan Pancoran Mas, Cimanggis, dan Beji menjadi tiga kecamatan dengan torehan kasus aktif Covid-19 tertinggi saat ini.

Di Pancoran Mas dan Cimanggis, bahkan, seluruh kelurahannya masuk ke dalam kategori zona merah lantaran masing-masing kelurahan mencatat lebih dari lima warganya saat ini positif Covid-19.

Secara garis besar, Kota Depok mengalami lonjakan pesat kasus aktif Covid-19 sejak 31 Juli.

Belum genap satu bulan, jumlah kasus aktif/pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok melonjak tiga kali lipat lebih.

Tidak diketahui lonjakan ini akibat penularan virus corona yang kian membahayakan atau karena deteksi kasus yang semakin masif, sebab Pemerintah Kota Depok tidak pernah transparan soal jumlah tes PCR harian.

Kota Depok juga menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dengan total 1.945 kasus yang dilaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com