Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok Kini Didominasi OTG

Kompas.com - 25/08/2020, 14:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyebut bahwa lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya didominasi oleh orang-orang tanpa gejala (OTG).

"Kebanyakan rata-rata yang ditemukan adalah kasus-kasus OTG. Mereka bisa diketahuinya pas tes swab, dia positif," ujar dia kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).

Novarita menjelaskan, para OTG ini dideteksi melalui hasil pelacakan kontak erat para pasien yang sudah lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.

Setelah para kontak erat itu dites swab, mereka diketahui positif Covid-19 walaupun tak menunjukkan gejala.

Baca juga: Soal Jumlah Tes PCR, Pemkot Depok Targetkan Capai Standar WHO dalam Dua Pekan

Lantaran tidak bergejala, mereka tidak perlu menginap di rumah sakit untuk memperoleh perawatan.

"Dia harus isolasi mandiri. Yang tidak bisa isolasi mandiri, baru dikirim ke rumah sakit (khusus isolasi). Kalau dia mampu isolasi mandiri, didorong isolasi mandiri di rumah," ujar Novarita.

Seperti halnya di wilayah lain, Kota Depok juga memiliki keterbatasan kapasitas tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah-rumah sakit.

Data yang diperoleh Kompas.com pada pertengahan Agustus lalu, hanya ada 244 tempat tidur yang tersedia untuk perawatan pasien positif Covid-19 di 24 rumah sakit di Depok.

Jumlah itu jauh di bawah jumlah pasien Covid-19 di Depok saat ini, yang berdasarkan data terbaru per kemarin malam, mencapai 617 orang.

Baca juga: Pemkot Depok Berencana Swab Massal di Seluruh Kecamatan Selama 2 Pekan

"Tapi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit tidak banyak," sebut Novarita.

Sebab mayoritas pasien positif Covid-19 saat ini cukup diisolasi mandiri.

Secara garis besar, Kota Depok sudah 3 pekan belakangan mengalami lonjakan pesat kasus aktif Covid-19, terhitung sejak 31 Juli.

Belum genap 1 bulan, jumlah kasus aktif/pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok melonjak 3 kali lipat lebih menjadi total 617 kasus aktif saat ini.

Tidak diketahui lonjakan ini akibat penularan virus corona yang kian membahayakan atau karena deteksi kasus yang semakin masif, sebab Pemerintah Kota Depok tidak pernah transparan soal jumlah tes PCR harian.

Kota Depok juga menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dengan total 1.945 kasus yang dilaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com